Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pasalnya, beberapa peminjam menyelesaikan dengan pemegang obligasi secara pribadi daripada melalui rumah kliring. Sementara, lanjut Fitch, tingkat default untuk perusahaan milik negara hanya 0,2% berkat dukungan keuangan dari pemerintah dan akses yang lebih baik untuk pendanaan dari bank.
Sampai saat ini, pemerintah kota dan lokal Shandong telah memberikan sedikit bantuan. Tidak pasti apakah pemerintah provinsi akan melakukan hal yang sama. Akibatnya, "Perusahaan provinsi berisiko memasuki lingkaran setan yang “menyebarkan risiko solvabilitas ke seluruh wilayah, membanjiri kredit baik bersama dengan yang buruk,” demikian menurut laporan S&P Global Ratings yang dirilis Oktober lalu.
Di Shandong, kekhawatiran penularan default muncul dengan cara yang tidak biasa. Pada akhir Oktober, berita buruk tentang konglomerat jagung dan baja di provinsi itu menyeret turun harga obligasi dari setidaknya dua tetangga provinsi yang tampaknya tidak terkait.
Baca Juga: Gelombang gagal bayar melanda pasar obligasi China, jumlahnya diramal tembus rekor
Produsen aluminium China Hongqiao Group Ltd dan distributor makanan Shandong Sanxing Group dikenal luas kerap mendukung utang perusahaan lain. Investor cemas, mereka akan ikut bertanggung jawab atas kasus ini sehingga turut menyeret obligasi perusahaan ke rekor terendah.
Hongqiao berusaha meyakinkan kreditornya, dengan mengatakan tidak memiliki hubungan bisnis dengan grup dan tidak berencana untuk menawarkan dukungan finansial apa pun. Tiga perusahaan pemeringkat internasional utama belum mengubah penilaian mereka pada Hongqiao sejak saat itu, akan tetapi investor tetap tidak yakin. Alhasil, tingkat yield dari obligasi dollar perusahaan mencapai 14% minggu lalu, rekor tertinggi baru.
"Tingkat default perusahaan milik swasta Shandong tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan yang nasional," kata Jenny Huang, Direktur Penelitian Perusahaan Cina di Fitch Ratings. "Tapi baru-baru ini, risikonya telah meledak."
Baca Juga: Fresh China bond default flags worries over weak state-backed borrowers