kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Enam kasus gagal bayar di provinsi terkaya China bikin investor was-was


Selasa, 17 Desember 2019 / 08:41 WIB
Enam kasus gagal bayar di provinsi terkaya China bikin investor was-was
ILUSTRASI. Uang kertas yuan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Enam perusahaan swasta di salah satu provinsi terkaya di China mengalami gagal bayar (default) atas utangnya dalam tiga bulan terakhir. Dengan jumlah utang keenam perusahaan mencapai 68,1 miliar yuan (US$ 9,7 miliar), kesulitan di Shandong telah mengguncang investor berpengalaman sekalipun.

Melansir Bloomberg, masalahnya bukan tentang default itu sendiri -provinsi lain telah mengalami kondisi yang lebih buruk. Ini adalah praktik umum di antara perusahaan Shandong untuk menjamin utang satu sama lain. Perusahaan tidak harus mengumumkan kewajiban ini kepada publik, sehingga membuat investor bertanya-tanya siapa yang terlibat dan berapa banyak nilai utang tersebut.

Padahal, perekonomian industri provinsi ini begitu kuatnya. Namun, kuatnya ikatan antar perusahaan swasta provinsi Shandong mengancam untuk menyeret turun mereka semua bersama-sama.

Baca Juga: Volume perdagangan CDS tertinggi emerging market: China, Turki, Brazil

Ini adalah salah satu dari banyak tantangan yang harus dihadapi para investor obligasi di China saat ini. Kasus gagal bayar di China daratan mengalami lonjakan dari sebelumnya nol beberapa tahun yang lalu, menjadi 126,7 miliar yuan (US$ 18 miliar) pada tahun 2019.

Di Shandong dan di tempat lain, masih tidak jelas bagaimana pemerintah akan melakukan aksi campur tangan atas permasalahan ini. Para pembuat kebijakan bersedia membiarkan perusahaan-perusahaan yang lemah untuk gagal bayar. Akan tetapi mereka juga di bawah tekanan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan pasar stabil.

Berdasarkan laporan Fitch Ratings yang dirilis 3 Desember lalu seperti yang dikutip Bloomberg, tingkat default untuk obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta di seluruh China meningkat ke rekor tertingginya di level 4,5% dalam 10 bulan pertama tahun 2019.  Fitch juga menambahkan bahwa angka tersebut mungkin lebih rendah dari tingkat default yang sebenarnya.

Baca Juga: Konglomerat India Vijay Mallya menghadapi kebangkrutan atas utang US$ 1,5 miliar




TERBARU

[X]
×