kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,99   -1,65   -0.18%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Erdogan Bikin Putin Marah Besar, Apa Pemicunya?


Senin, 10 Juli 2023 / 05:46 WIB
Erdogan Bikin Putin Marah Besar, Apa Pemicunya?
ILUSTRASI. Turki telah membuat Presiden Rusia Vladimir Putin marah besar. Sputnik/Sergei Savostyanov/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia juga menjadi tuan rumah pembicaraan damai yang gagal dan menegosiasikan kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui pelabuhan Laut Hitamnya.

Erdogan mengatakan bahwa Putin akan melakukan perjalanan ke Turki pada bulan Agustus untuk pembicaraan luar negeri yang jarang terjadi. Akan tetapi para analis mengatakan bahwa kesepakatan pembebasan tahanannya dengan Zelensky mungkin menunjukkan bahwa dia mulai mendukung Ukraina dengan lebih kuat.

“Presiden Erdogan memahami Putin lebih baik daripada kebanyakan orang,” kata Konstantin Sonin, seorang profesor kebijakan publik di University of Chicago. 

Dia menambahkan, “Putin tidak mendengarkan kata-kata, tetapi bisa mendapatkan pesan jika pesan itu berupa tindakan nyata.”

Berterima kasih kepada Erdogan

Melansir Reuters, dalam sebuah upacara bersama warga di kota barat Lviv, Zelenskiy berterima kasih kepada Erdogan karena membantu mengamankan pembebasan mereka dan berjanji untuk membawa pulang semua tahanan yang tersisa.

"Sebelum pecahnya perang, banyak orang di dunia masih belum mengerti siapa kami, siapa Anda, apa yang diharapkan dari kami dan siapa pahlawan kami. Sekarang semua orang mengerti," jelasnya.

Banyak warga Ukraina memuji kembalinya para tahanan itu.

Baca Juga: Ini Perubahan yang Bakal Dilakukan Ukraina Pasca Perang untuk Menjadi Anggota NATO

"Akhirnya! Berita terbaik yang pernah ada. Selamat untuk saudara-saudara kita!" Mayor Maksym Zhorin, yang bertempur di Ukraina timur, berkata di aplikasi perpesanan Telegram.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menandai 500 hari konflik Ukraina-Rusia dengan menggambarkan Rusia sebagai "satu-satunya penghalang untuk perdamaian yang adil dan abadi" dan berjanji untuk mendukung Kyiv "selama diperlukan".

Kementerian luar negeri Prancis mengatakan kerangka waktu harus membuat Rusia menyadari bahwa mereka berada dalam kebuntuan dan segera menghentikan perang agresi ilegalnya.

Janji dukungan AS terbaru termasuk rencana untuk memasok munisi tandan yang dilarang secara luas. Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov berjanji amunisi tersebut tidak akan digunakan di Rusia.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Ukraina pada Sabtu "melanjutkan operasi ofensif" di dua sektor di tenggara.

Para pejabat mengatakan pasukan Ukraina juga telah merebut kembali daerah-daerah di sekitar kota timur Bakhmut yang hancur -- yang direbut oleh pasukan Rusia pada Mei setelah berbulan-bulan pertempuran.




TERBARU

[X]
×