Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Tayyip Erdogan belum menerima alias menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
"Pengunduran diri menteri dalam negeri kami belum diterima oleh presiden, ia akan melanjutkan tugasnya," kata direktur komunikasi kepresidenan seperti yang dikutip Reuters.
Soylu sebelumnya mengatakan dia mengundurkan diri setelah mendapatkan kritik atas kebijakan penguncian (lockdown) pada akhir pekan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Sementara itu, melansir Al Jazeera, Turki mengumumkan kebijakan lockdown akhir pekan pada Jumat malam. Akan tetapi, dalam waktu singkat sebelum diberlakukan, banyak orang bergegas keluar untuk membeli makanan dan minuman di pusat komersial negara itu, Istanbul dan kota-kota lain.
Baca Juga: Koalisi Arab Saudi umumkan gencatan senjata perang Yaman yang sudah berkobar 5 tahun!
Penguncian berakhir pada 21:00 GMT pada hari Minggu.
"Meskipun dalam jangka waktu terbatas, insiden yang terjadi menjelang penerapan jam malam tidak sesuai dengan manajemen yang sempurna dari proses wabah," kata Soylu.
Soylu, yang telah memegang jabatan tersebut sejak Agustus 2016, mengatakan adegan yang terjadi hanya sesaat setelah deklarasi lockdown pada Jumat malam tidak mencerminkan implementasi kebijakan yang mulus.
Baca Juga: Layak dicontoh, Presiden Turki sumbangkan tujuh bulan gaji untuk perangi corona
Soylu menambahkan bahwa ia bangga menjadi menteri dalam negeri dan akan tetap setia kepada Erdogan.
Jika pengunduran dirinya diterima oleh Presiden Erdogan, Soylu akan menjadi menteri Turki kedua yang meninggalkan jabatannya sejak pandemi virus corona diumumkan.
Menteri Transportasi Mehmet Cahit Turhan dicopot dua minggu lalu setelah kementerian itu menuai kritik karena mengadakan tender di tengah wabah itu untuk bersiap membangun kanal besar di pinggiran Istanbul.
Baca Juga: Saat perang lawan corona, Arab Saudi cegat rudal Houthi di langit Riyadh
Pada hari Minggu, Turki melaporkan 97 kematian lebih terkait dengan virus corona, menjadikan jumlah total kematian menjadi 1.198. Negara ini juga memiliki hampir 57.000 kasus yang dikonfirmasi sejak pasien pertama didiagnosis lebih dari sebulan yang lalu.