Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
2. Imigrasi di Bawah Tekanan
Imigrasi telah lama menjadi mitigator penurunan populasi Eropa, tetapi imigrasi, dengan cara yang terjadi saat ini, tidak cukup untuk mengimbangi penurunan populasi Eropa secara efektif, kata para ahli.
"Di negara-negara di Eropa Timur, tempat populasi menurun paling cepat, hal ini sebagian besar disebabkan oleh emigrasi," kata Goujon.
Dia menambahkan, "Di negara-negara penerima, beberapa mungkin masih mengalami sedikit peningkatan (terutama yang memiliki tingkat imigrasi tinggi, seperti Inggris, Prancis, atau Swedia), sementara yang lain mungkin mengalami penurunan yang lebih atau kurang nyata."
Namun, secara keseluruhan, tingkat imigrasi berkelanjutan yang mampu mengimbangi penurunan populasi akan terlalu besar.
Goujon berpendapat bahwa Jerman adalah studi kasus untuk hal ini.
Seperti banyak negara Eropa lainnya, tingkat kesuburan Jerman berada di bawah 1,5 kelahiran hidup per wanita pada tahun 2022, menurut Eurostat.
Namun, populasinya tidak turun sebanyak Lithuania, misalnya, karena yang pertama menerima lebih banyak migran sementara yang terakhir mengalami emigrasi.
"Tingkat emigrasi yang tinggi menjelaskan mengapa di beberapa negara penerima, tempat kesuburan juga rendah, populasinya tidak menurun sebanyak itu," kata Goujon.
Baca Juga: Klaim Asuransi Global Akibat Bencana Alam Diprediksi Rp 2,13 kuadriliun Tahun Ini
3. Krisis Populasi Eropa
Cosco mengatakan bahwa meskipun menarik migran yang berpendidikan baik dan terintegrasi dengan baik mungkin dapat mengimbangi beberapa tantangan ini, imigrasi yang tinggi tanpa integrasi atau pemilihan pendidikan dapat meningkatkan ketergantungan.
"Fokus pada pendidikan, migrasi strategis, dan kebijakan ketenagakerjaan yang efektif dapat memberikan dan mempertahankan stabilitas ekonomi meskipun terjadi pergeseran demografi," katanya.
Cosco mengutip sebuah studi tahun 2020 yang berjudul Penuaan Penduduk, Migrasi, dan Produktivitas di Eropa, yang menyimpulkan: Baik peningkatan imigrasi atau upaya alternatif untuk meningkatkan fertilitas telah disarankan––oleh berbagai pihak dalam spektrum politik––sebagai kebijakan yang memungkinkan untuk melawan penuaan penduduk.
Tonton: Pembahasan Soal Tarif Kendaraan Listrik antara Uni Eropa vs China Masih Buntu
"Namun, tidak satu pun dari kedua strategi ini yang ditempuh dalam batasan yang realistis akan memiliki dampak sebesar kemungkinan perubahan dalam partisipasi angkatan kerja, peningkatan pencapaian pendidikan, dan integrasi ekonomi imigran yang lebih baik," kata Cosco.