Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak transisi besar ke Proof of Stake (PoS) melalui The Merge pada September 2022, Ethereum (ETH) terus melanjutkan pengembangan jaringannya secara bertahap.
Tiga pembaruan utama telah dirilis sebelumnya — Shanghai, Dencun, dan Pectra — yang masing-masing membawa kemajuan signifikan pada fungsionalitas dan efisiensi jaringan.
Kini, jaringan Ethereum bersiap menghadirkan upgrade berikutnya bernama Fusaka, yang dijadwalkan meluncur ke mainnet pada 3 Desember 2025, setelah tahap pengujian publik selesai.
Jadwal Aktivasi dan Tahapan Uji Coba
Para pengembang Ethereum telah mengimplementasikan Fusaka di testnet publik kedua, Sepolia, pada 14 Oktober 2025. Tahap berikutnya akan dilakukan di testnet terakhir, Hoodi, pada 28 Oktober 2025.
Baca Juga: BlackRock Tambah Aset Kripto Rp360 Triliun dalam Tiga Bulan, Ethereum Jadi Primadona
Jika seluruh proses pengujian berjalan lancar, pembaruan akan diaktifkan secara resmi di jaringan utama (mainnet) pada awal Desember.
Upgrade Fusaka mengambil namanya dari bintang Fulu serta kota Osaka, lokasi penyelenggaraan Devcon V. Sejalan dengan tradisi Ethereum, penamaan ini mencerminkan semangat komunitas yang mendorong kolaborasi dan inovasi terbuka.
Sekilas Perjalanan Upgrade Ethereum
-
Shanghai (2022) – memungkinkan penarikan ETH yang di-stake untuk pertama kalinya sejak The Merge.
-
Dencun (2024) – memperkenalkan proto-danksharding (blobs) untuk meningkatkan efisiensi Layer-2.
-
Pectra (2025) – berfokus pada fleksibilitas validator dan optimalisasi manajemen staking.
Upgrade Fusaka menjadi kelanjutan dari evolusi ini, dengan fokus utama pada skalabilitas, efisiensi data, dan peningkatan kapasitas transaksi jaringan.
Apa yang Baru di Upgrade Fusaka
Fusaka akan membawa 13 proposal peningkatan (EIPs) ke jaringan Ethereum. Dua di antaranya dianggap paling penting dalam membuka fase skalabilitas baru:
-
EIP-7594: PeerDAS (Peer Data Availability Sampling)
Fitur ini memungkinkan validator memverifikasi data berukuran besar tanpa harus mengunduh atau menyimpan seluruh blok. Validator hanya mengambil sampel data kecil dari rekan mereka untuk memastikan ketersediaan data secara probabilistik. Mekanisme ini memperkuat desentralisasi sekaligus meningkatkan efisiensi pemrosesan data. -
EIP-7892: Blob Parameter Only (BPO)
Proposal ini berfokus pada penyesuaian parameter blob guna meningkatkan throughput Layer-2 dan menurunkan biaya transaksi.
Baca Juga: PayPal Siap Integrasikan Bitcoin, Ethereum, dan Stablecoin dalam Pembayaran P2P
Fusaka juga akan meningkatkan gas limit Ethereum menjadi 60 juta unit, naik sekitar 33% dari batas saat ini (45 juta unit). Dengan demikian, jaringan dapat menangani lebih banyak transaksi tanpa mengorbankan stabilitas atau kompatibilitas kontrak pintar.
Dampak terhadap Skalabilitas dan Biaya Layer-2
Dengan kombinasi PeerDAS dan struktur Verkle Trees yang lebih efisien, Ethereum diharapkan dapat memproses lebih banyak data rollup per blok. Hasilnya, biaya transaksi di jaringan Layer-2 seperti Arbitrum, Optimism, dan Base akan semakin murah, sementara keamanan serta desentralisasi tetap terjaga.
Setelah aktivasi utama, dua tahap peningkatan tambahan — BPO1 dan BPO2 — akan diterapkan untuk secara bertahap meningkatkan kapasitas blob per blok.
-
BPO1: menaikkan target dan batas maksimum blob per blok menjadi 10 dan 15.
-
BPO2: meningkatkan lebih lanjut menjadi 14 dan 21.
Setelah Fusaka, Ethereum akan melangkah ke tahap berikutnya, yaitu upgrade Glamsterdam. Pembaruan ini akan membawa beberapa proposal penting, termasuk enshrined proposer-builder separation (ePBS), yang diharapkan memperkuat struktur pasar blok dan mengurangi sentralisasi dalam proses produksi blok.