Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ADDIS ABABA. Chief Executive Officer (CEO) Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mengatakan, produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing harus menghentikan sementara operasi Boeing seri 737 MAX-nya. Penghentian itu dilakukan sampai semua pesawat jenis tersebut dipastikan aman untuk terbang.
Pasalnya, dalam enam bulan terakhir, seri pesawat ini sudah jatuh dua kali. Pertama, jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Senin, 29 Okotber 2018. Kecelakaan ini memakan 189 korban jiwa.
Kedua, jatuhnya pesawat Ethipioan Airlines ET302 pada Minggu (10/3) setelah lepas landas di Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia. Kejadian ini merengggut 157 nyawa.
Ethiopian Airlines sendiri pada Rabu (13/3) mengatakan, pihaknya akan mengirim kotak hitam pesawat Boeing 737 MAX yang jatuh ke luar negeri untuk dianalisis ahli. Alasannya, negara tersebut tidak memiliki keahlian forensik untuk menganalisis suara kotak hitam dan perekam data.
Investigasi tersebut bakal fokus ke sistem anti-stall otomatis pada saat hidung pesawat tercelup ke bawah.
Dua kecelakaan tersebut membuat takut industri penerbangan dan menekan Boeing. Harga saham perusahaan langsung anjlok. Saham perusahaan tersebut turun 6,1% pada Selasa (12/3). Jika diakumulasi, Boeing telah merugi 11,5% sejak kejadian pesawat jatuh tersebut pada Minggu (10/3).
Penurunan ini menjadi yang paling curam sejak Juli 2009. Hal ini membuat nilai pasar Beoing turun sebesar US$ 26,65 miliar.
Beberapa negara termasuk Uni Eropa telah menangguhkan sementara pengoperasian Boeing seri 737 MAX. Bahkan, menurut perhitungan Reuters, dua per tiga dari 371 pesawat seri ini yang beroperasi di seluruh dunia telah dihentikan,
Meskipun begitu, negara produsen pesawat tersebut, AS, tetap mengizinkan seri Boeing tersebut untuk beroperasi. Padahal, banyak penumpang mencari jaminan dengan tidak akan terbang apabila pesawatnya adalah tipe tersebut.
Di sisi lain, maskapai penerbangan Norwegian Air meminta kompensasi setelah tidak lagi mengoperasikan pesawat Boeing seri tersebut. Alasannya, perusahaan ini kehilangan pendapatan dan mengeluarkan biaya tambahan untuk menghentikan pengoperasian pesawat ini.