kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

FAA dan Boeing mengevaluasi perlunya perubahan perangkat lunak 737 MAX


Rabu, 14 November 2018 / 17:58 WIB
FAA dan Boeing mengevaluasi perlunya perubahan perangkat lunak 737 MAX
ILUSTRASI. Mesin pesawat jet CFM LEAP


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) dan Boeing Co tengah mengevaluasi perlunya perubahan perangkat lunak pada pesawat 737 MAX setelah kecelakaan Lion Air di Karawang, Jawa Barat bulan lalu.

FAA mengungkapkan hal ini pada Selasa (13/11). Kemarin, harga saham Boeing turun 2,1% karena kekhawatiran terkait kecelakaan pertama pesawat seri terbaru yang paling laris ini.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, sistem yang dirancang untuk menangani skenario tidak dijelaskan dalam panduan penerbangan. Alhasil, KNKT meminta lebih banyak pelatihan untuk pilot 737 MAX. KNKT akan merilis laporan awal kecelakaan ini pada 28-29 November mendatang, sebulan setelah terjadinya kecelakaan.

Serikat pilot AS mengungkapkan tidak mengetahui adanya sistem anti kegagalan dalam pesawat Boeing ini. Prosedur operasi dan pelatihan 737 MAX juga bisa berubah setelah investigasi FAA dan Boeing.

Hingga saat ini, perhatian publik masih terfokus pada potensi masalah perawatan, termasuk kegagalan sensor angle of attack yang merupakan bagian penting data yang diperlukan pesawat untuk terbang dengan sudut yang tepat terhadap arus udara dan menghindari kegagalan mesin.

Informasi yang terkumpul dari perekam pesawat pekan lalu mendorong FAA untuk menerbitkan peringatan darurat kepada pilot. Peringatan ini menyebut bahwa komputer pada MAX 737 bisa memaksa pesawat menukik hingga 10 detik meski dalam posisi manual. Hal ini bisa mempersulit pilot dalam mengendalikan pesawat.

Peringatan FAA ini menyebut, pilot bisa menghentikan respons otomatis ini dengan menekan dua tombol jika sistem tiba-tiba bergerak di luar kendali. FAA membantah laporan bahwa otoritas penerbangan ini telah memulai penyelidikan baru mengenai analisis keamanan pada 737 MAX.

CEO Boeing Dennis Muilenburg mengatakan, Boeing menyediakan seluruh informasi yang diperlukan untuk menerbangkan pesawat dengan aman. Dia menekankan bahwa 737 MAX adalah pesawat yang sangat aman.

"Pesawat ini diciptakan dari ribuan jam pengujian dan evaluasi, serta simulasi dan penyediaan informasi yang diperlukan pilot untuk menerbangkan pesawat dengan aman," kata Mulenburg seperti dikutip Reuters.

Boeing telah mengirimkan 43 pesawat 737 bulan lalu. Angka ini naik dari 37 pesawat tahun lalu. Angka pengiriman pesawat bulan Oktober ini turun dari 61 pengiriman bulan sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×