kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Facebook akan hapus kesalahan informasi virus corona usai WHO umumkan keadaan darurat


Jumat, 31 Januari 2020 / 16:08 WIB
Facebook akan hapus kesalahan informasi virus corona usai WHO umumkan keadaan darurat
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. Facebook akan hapus kesalahan informasi virus corona setelah WHO umumkan keadaan darurat global. cnsphoto via REUTERS. ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Facebook Inc mengatakan bahwa pihaknya akan menghapus informasi yang keliru tentang virus corona yang menyebar cepat di China dalam konten kesehatan.

Hal ini dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah tersebut sebagai darurat kesehatan global.

Baca Juga: Gila! Permintaan masker melonjak 57.000% gara-gara virus corona

Dilansir dari Reuters, jaringan sosial terbesar di dunia itu mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa mereka akan menghapus konten tentang virus "dengan klaim palsu atau teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan setempat," mengatakan konten tersebut akan melanggar larangan pelarangan informasi yang salah. 

Langkah ini sangat agresif untuk Facebook, yang umumnya membatasi distribusi konten yang mengandung informasi keliru kesehatan melalui pembatasan pada hasil pencarian dan iklan, tetapi memungkinkan posting asli tetap terjaga.

Pendekatan itu telah membuat marah para kritikus yang mengatakan perusahaan telah gagal untuk mengekang penyebaran ketidakakuratan yang menimbulkan ancaman kesehatan global.

Baca Juga: Hindari corona, pekerja dari Wuhan dilarang kembali bekerja di proyek KA Malaysia

Secara khusus, informasi yang salah tentang vaksinasi telah menyebar jauh di media sosial di banyak negara dalam beberapa tahun terakhir, termasuk selama kampanye vaksinasi besar untuk mencegah polio di Pakistan dan untuk imunisasi terhadap demam kuning di Amerika Selatan.




TERBARU

[X]
×