kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Facebook menghapus jaringan akun-akun palsu yang membahayakan


Jumat, 06 November 2020 / 16:03 WIB
Facebook menghapus jaringan akun-akun palsu yang membahayakan
ILUSTRASI. Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Facebook mengatakan telah membongkar tujuh jaringan terpisah dari akun palsu dan halaman pada platformnya yang aktif di Iran, Afghanistan, Mesir, Turki, Maroko, Myanmar, Georgia, dan Ukraina karena "terkoordinasi perilaku tidak autentik ".

Platform media sosial mengumumkan telah menghapus jaringan baru sebagai bagian dari laporan bulanannya ke dalam "perilaku tidak autentik terkoordinasi", yang juga mencatat bahwa Facebook telah menghapus hampir 8.000 akun yang terlibat dalam kampanye penipuan di seluruh dunia pada bulan Oktober.

Banyak jaringan yang dihapus oleh Facebook terlibat dalam kampanye pengaruh politik yang menipu menggunakan akun palsu, menargetkan audiens baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Facebook uji coba 'Dark Mode' di iPhone dan iPad, begini penampakannya

Satu jaringan akun dan halaman Facebook dioperasikan dari Mesir, Turki, dan Maroko oleh individu-individu yang terhubung dengan Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan Islamis Mesir yang mengoperasikan jaringan kelompok di seluruh Timur Tengah. Halaman-halaman itu menargetkan negara-negara di seluruh kawasan dan menyertakan beberapa konten terkait terorisme, kata Facebook.

Facebook menemukan dua jaringan "tidak autentik" di Georgia yang menyebarkan konten politik, salah satunya platform yang dilacak ke individu yang terkait dengan dua partai politik.

Di Ukraina dan Myanmar, raksasa media sosial itu menemukan bahwa firma hubungan masyarakat menjalankan kampanye penipuan serupa atas nama partai politik.

Perusahaan telah menindak akun semacam itu secara global setelah mendapat kecaman karena tidak mengembangkan alat cukup cepat untuk memerangi konten ekstremis dan operasi propaganda.

Selanjutnya: Kisah Mark Zuckerberg tolak tawaran dermawan ayahnya hingga jadi miliarder top




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×