Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Selain akun-akun dari Iran tersebut, Facebook juga mengatakan telah menangguhkan dua situs dan 22 akun Instagram yang dijalankan oleh orang-orang dari Meksiko dan Venezuela yang menggunakan identitas palsu.
Beberapa aku juga ditemukan menyamar sebagai orang AS dan memposting dalam bahasa Spanyol dan Inggris tentang topik yang berkaitan tentang ras, feminisme dan lingkungan.
Menanggapi laporan dari Facebook tersebut, badan intelijen AS masih menganalisis siapa sebenarnya di Iran yang memerintahkan serta tujuan dari operasi tersebut.
Jaksa penuntu AS menilai ada peran Rusia dalam upaya pengacauan pemilu presiden AS ini. Hal ini didasarkan pada beberapa postingan yang menggunakan pesan atau gambar yang sebelumnya digunakan oleh Internet Research Agency, sebuah organisasi dari Rusia.