kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Facebook sebut hacker Iran yang usik pemilu presiden AS telah bekerja sejak 2019


Rabu, 28 Oktober 2020 / 09:50 WIB
Facebook sebut hacker Iran yang usik pemilu presiden AS telah bekerja sejak 2019
ILUSTRASI. Facebook Inc. menemukan puluhan akun di Facebook dan Instagram yang menyebarkan disinformasi mengenai pemilu presiden AS.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pihak Facebook akhirnya mengungkap bahwa oknum hacker Iran yang diduga mengusik pemilu presiden AS telah mulai melancarkan aksinya sejak tahun 2019 lalu.

Facebook pada hari Selasa (27/10) waktu setempat menyampaikan bahwa hacker Iran ini menargetkan Timur Tengah. Pekan lalu Facebook mengungkap bahwa hacker ini mengirim email pesan yang mengancam kepada pemilih AS dan menyebarkan informasi palsu tentang sistem pemilu.

Dikutip dari Reuters, saat ini Facebook mengatakan telah menangguhkan satu akun palsu yang berusaha membagikan video di halaman pribadinya.

Dalam penyelidikan ditemui bahwa akun tersebut terkait dengan 20 akun lain yang tersebar di Facebook dan Instagram. Pada dasarnya, akun-akun tersebut mengungkapkan operasi disinformasi yang menargetkan negara-negara termasuk Israel dan Arab Saudi pada 2019.

Baca Juga: Bisa pecahkan rekor satu abad, 60 juta orang AS sudah berikan suara dalam pilpres

Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber Facebook, mengatakan bahwa sebagian besar akun yang ditemukan tersebut memang tidak aktif, tetapi sebelumnya diketahui telah berusaha untuk menyebarkan klaim tentang dugaan pembantaian pada Kontes Lagu Eurovision tahun lalu di Israel.

Gleicher mengatakan bahwa timnya menemukan sejumlah kecil tautan teknis ke jaringan disinformasi yang sempat ditangguhkan pada bulan April lalu. Tautan tersebut memiliki kaitan dengan penyiaran negara Iran. 

Berdasarkan temuan tersebut, Facebook menduga aksi hacker ini memiliki koneksi langsung ke badan pemerintahan Iran.

Baca Juga: Jelang pemilu, dana kampanye Donald Trump semakin menipis

Selain akun-akun dari Iran tersebut, Facebook juga mengatakan telah menangguhkan dua situs dan 22 akun Instagram yang dijalankan oleh orang-orang dari Meksiko dan Venezuela yang menggunakan identitas palsu.

Beberapa aku juga ditemukan menyamar sebagai orang AS dan memposting dalam bahasa Spanyol dan Inggris tentang topik yang berkaitan tentang ras, feminisme dan lingkungan.

Menanggapi laporan dari Facebook tersebut, badan intelijen AS masih menganalisis siapa sebenarnya di Iran yang memerintahkan serta tujuan dari operasi tersebut. 

Jaksa penuntu AS menilai ada peran Rusia dalam upaya pengacauan pemilu presiden AS ini. Hal ini didasarkan pada beberapa postingan yang menggunakan pesan atau gambar yang sebelumnya digunakan oleh Internet Research Agency, sebuah organisasi dari Rusia.

Selanjutnya: Heboh teori konspirasi 'Melania palsu' di Amerika, ini awal mulanya



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×