Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - ZURICH. Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA, akan berdiri tegas dalam memastikan perempuan punya akses untuk menonton pertandingan sepak bola di Iran.
Iran telah melarang perempuan untuk menonton sepak bola di stadion selama sekitar 40 tahun. Wanita secara efektif dilarang datang ke stadion sejak setelah revolusi Islam tahun 1979. Ulama-ulama bersikeras melarang dengan alasan melindungi perempuan dari pengaruh buruk saat berpakaian yang tak menutupi seluruh badan.
Namun, pemerintah Iran akhirnya mengizinkan supporter wanita datang ke stadion setelah FIFA mengancam akan menangguhkan Tim Nasional Pria Iran dari ajang turnamen FIFA.
Baca Juga: Presiden Ukraina: Trump tidak berusaha memeras saya
Ancaman FIFA untuk mencabut larangan itu dipicu oleh aksi bakar diri yang dilakukan seorang wanita Iran, Sahar Khodayari (29) yang tertangkap saat datang menonton langsung pertandingan tim favoritnya ke stadion dengan menyamar sebagai pria.
Khodayari nekad membakar diri di depan pengadilan Iran pada awal September 2019 lalu saat menunggu vonis akan setelah enam bulan dirinya menunggu. Aksi yang dikenal sebagai gadis biru itu kemudian menjadi perhatian dunia. Namun, seminggu setelah dirawat di rumah sakit, ia kemudian meninggal dunia.
Paska pencabutan larangan itu, sebanyak lebih dari 3.500 tiket telah dijual kepada penggemar wanita untuk kualifikasi Piala Dunia Iran melawan Kamboja yang akan digelar di Teheran pada hari Kamis.
Kepala Bagian Pertanggungjawaban Sosial dan Pendidikan FIFA, Joyce Cook mengatakan, pihaknya akan benar-benar fokus untuk memastikan agar wanita bisa menghadiri pertandingan yang akan digelar pada 10 Oktober.
Baca Juga: Beijing desak AS menyetop tekanan terhadap perusahaan China termasuk ke Huawei
Kepala pendidikan dan tanggung jawab sosial FIFA Joyce Cook mengatakan kepada BBC Sport: "Ini bukan hanya tentang satu pertandingan. Kami tidak akan mengalihkan pandangan dari hal ini.