Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FIFA, badan pengatur sepak bola dunia, saat ini tengah menghadapi perselisihan dengan dua mitra jangka panjangnya, Adidas dan Coca-Cola, terkait hak sponsor untuk Piala Dunia Klub 2025 yang akan digelar di Amerika Serikat.
Kasus ini diajukan ke Swiss Arbitration Centre di Zurich, dan diperkirakan akan mulai diproses dalam beberapa minggu mendatang.
Kontroversi Sponsor Piala Dunia Klub
Hanya satu sponsor yang diumumkan FIFA untuk turnamen yang akan diikuti oleh 32 klub dalam format yang diperluas ini.
Menurut sumber, perselisihan dengan Adidas dan Coca-Cola muncul karena klausul dalam kontrak yang menyatakan bahwa FIFA akan menyertakan mereka sebagai sponsor resmi dalam semua kompetisi FIFA.
Baca Juga: Presiden FIFA: Piala Dunia Antar Klub Akan Menampilkan 32 Tim pada 2025
Namun, upaya FIFA untuk menegosiasikan ulang kontrak khusus Piala Dunia Klub menghadapi tentangan dari kedua perusahaan, yang merasa keberatan dengan proses tender yang diajukan.
Adidas dan Coca-Cola sebelumnya telah menandatangani kesepakatan jangka panjang hingga 2030, masing-masing bernilai sekitar US$70 juta untuk setiap siklus empat tahun.
Mereka berpendapat bahwa kontrak ini mencakup semua turnamen FIFA, dan enggan untuk mengikuti tender tambahan.
Sumber internal FIFA menuduh badan sepak bola tersebut lebih mementingkan potensi pendapatan baru dari turnamen ini dibandingkan menjaga hubungan baik dengan sponsor setia.
Pendekatan Baru dalam Sponsorship dan Mitra Potensial
FIFA dikabarkan telah menghubungi beberapa mitra potensial baru untuk turnamen ini, termasuk Bank of America, sponsor Piala Dunia 2026, serta Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi.
Menanggapi hal ini, juru bicara FIFA menyatakan bahwa proses kontrak dengan berbagai mitra turnamen sedang berlangsung dan bahwa pengumuman sponsor utama akan dilakukan dalam waktu dekat.
FIFA mengungkapkan bahwa minat pasar terhadap Piala Dunia Klub sangat tinggi, dengan berbagai merek baru maupun sponsor FIFA lama yang bernegosiasi untuk menjadi bagian dari acara ini.
Baca Juga: Update! Peringkat FIFA Timnas Indonesia Turun Menjadi Posisi 130
Pada Rabu lalu, Hisense, perusahaan elektronik asal China, diumumkan sebagai sponsor pertama untuk Piala Dunia Klub 2025, yang akan beriklan selama pemeriksaan VAR di turnamen ini yang dijadwalkan berlangsung mulai 15 Juni hingga 13 Juli.
Sejarah Panjang Adidas dan Coca-Cola Bersama FIFA
Adidas dan Coca-Cola adalah dua sponsor yang telah lama mendukung FIFA. Adidas telah menjadi sponsor utama Piala Dunia sejak tahun 1970, sementara Coca-Cola menjadi mitra minuman FIFA pada 1978 dan selalu menampilkan iklan stadion di setiap Piala Dunia pria sejak 1950.
Meskipun ada ketegangan yang berkembang, perwakilan dari kedua perusahaan menyatakan komitmen mereka untuk terus menjalin kemitraan yang sukses dengan FIFA.
Adidas menyatakan bahwa sebagai mitra jangka panjang FIFA, mereka terus bekerja untuk merencanakan kesuksesan Piala Dunia Klub 2025.
Coca-Cola juga menekankan pentingnya hubungan jangka panjang dengan FIFA dan berfokus untuk terus menyegarkan dan melibatkan penggemar di seluruh dunia.
Tantangan dan Perspektif Piala Dunia Klub di Masa Depan
Selain masalah sponsor, Piala Dunia Klub menghadapi berbagai tantangan lain, termasuk pencarian penyiar yang masih berlangsung.
FIFA mengalami kegagalan dalam negosiasi streaming global dengan Apple+, sementara para sponsor AS lebih tertarik untuk berinvestasi di Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Baca Juga: Argentina Masih Puncaki Ranking FIFA Oktober 2024
Turnamen ini telah dianggap oleh beberapa sumber sebagai "proyek pribadi Gianni Infantino," yang secara ambisius mendorong format baru dan perluasan turnamen.
Dengan perselisihan sponsor dan tantangan operasional lainnya, masa depan Piala Dunia Klub tetap penuh ketidakpastian.
FIFA berharap bahwa kolaborasi dengan mitra baru dan format yang lebih luas akan meningkatkan daya tarik turnamen ini, meskipun tantangan dalam menjaga hubungan dengan sponsor lama tetap menjadi perhatian penting.