kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Filipina akan tugaskan angkatan laut untuk kawal nelayan di Laut China Selatan


Rabu, 10 Februari 2021 / 14:07 WIB
Filipina akan tugaskan angkatan laut untuk kawal nelayan di Laut China Selatan
ILUSTRASI. BRP Sierra Madre, kapal Angkatan Laut Filipina yang rusak sejak 1999?dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MANILA. Kepala militer Filipina pada hari Selasa (9/2) menyampaikan bahwa Filipina akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Laut China Selatan untuk melindungi para nelayannya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas undang-undang baru China yang mengizinkan pasukan penjaga pantainya untuk menembaki kapal asing di perairan yang dianggap sebagai wilayahnya.

"Kami akan meningkatkan visibilitas kami melalui penyebaran lebih banyak aset angkatan laut, tetapi saya hanya ingin menjelaskan bahwa kehadiran angkatan laut kami tidak untuk berperang melawan China, melainkan untuk menjaga keamanan warga kami," ungkap Letnan Jenderal Cirilito Sobejana dalam briefing media seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: USS Gerald R. Ford, kapal induk terbaru AS seharga Rp 180 triliun siap bertugas

Sobejana menilai bahwa keputusan China yang mengizinkan kapal penjaga pantainya untuk menembaki kapal asing sangat mengkhawatirkan dan bisa mengusik kedamaian kawasan.

"Itu adalah keputusan yang sangat tidak bertanggung jawab karena warga kami tidak datang ke kawasan tersebut untuk berperang, melainkan untuk mencari nafkah," lanjut sang jenderal.

Perairan Laut China Selatan saat ini mungkin telah menjadi perairan paling "panas" di dunia. China yang mengklaim sekitar 90% wilayah tersebut membuat banyak negara di sekitarnya geram, termasuk Filipina.

Angkatan Laut China seringkali mengirimkan armada penjaga pantainya ke seluruh jalur air yang penting secara strategis. 

Baca Juga: Dekati Paracel di Laut China Selatan, militer China beri peringatan kapal perang AS



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×