Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Di sisi lain, Filipina jelas memiliki kemampuan angkatan laut yang sangat terbatas jika dibandingkan dengan China. Demi memperkuat kemampuan militernya di kawasan Laut China Selatan, Filipina kini semakin dekat dengan AS untuk menjalin kerja sama.
Perwakilan Filipina dan AS dijadwalkan akan bertemu bulan ini untuk menyelesaikan perbedaan atas Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA).
Filipina pada November tahun lalu menangguhkan keputusannya menghentikan VFA yang telah berlangsung selama dua dekade untuk kedua kalinya, agar bisa bekerjasama dengan AS dalam pakta pertahanan bersama jangka panjang.
Secara umum, VFA memberikan kerangka hukum bagi pasukan AS bisa beroperasi secara bergilir di Filipina. Para ahli mengatakan, tanpa itu, perjanjian pertahanan bilateral yang lain, termasuk Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT), tidak dapat terlaksana.
Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan pentingnya MDT dan penerapannya yang jelas jika Filipina mendapat serangan di Laut China Selatan.