kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Filipina Bangun Bandara di Laut China Selatan, Hubungan dengan China Bisa Memburuk


Jumat, 19 Juli 2024 / 06:51 WIB
Filipina Bangun Bandara di Laut China Selatan, Hubungan dengan China Bisa Memburuk
ILUSTRASI. Filipina sedang mengembangkan bandara di sebuah pulau yang didudukinya di Laut China Selatan. REUTERS/Damir Sagolj


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina sedang mengembangkan bandara di sebuah pulau yang didudukinya di Laut China Selatan.  

Lankah itu dilakukan saat negara Asia Tenggara itu menegaskan klaimnya atas perairan yang disengketakan tersebut di tengah ketegangan yang masih berlangsung dengan Beijing.

Bloomberg memberitakan, menurut kantor komunikasi Presiden Ferdinand Marcos Jr. dalam sebuah pernyataan pada Kamis (18/7/2024), pengadaan lahan untuk perpanjangan landasan pacu sedang dilakukan untuk Proyek Pengembangan Bandara Pulau Pag-asa.

Pag-asa adalah nama lokal Pulau Thitu di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan, tempat Beijing mengajukan klaim besar-besaran. 

Berdasarkan pernyataan tersebut, setelah selesai, proyek ini diharapkan dapat menyediakan moda perjalanan yang efisien ke dan dari pulau terpencil tempat tinggal warga sipil dan personel militer Filipina.

Rencana tersebut menunjukkan tekad Filipina untuk mempertahankan kehadirannya di perairan yang disengketakan. Pada saat yang sama, China juga memaksakan klaimnya yang telah dibatalkan oleh keputusan arbitrase tahun 2016. 

Manila juga telah mengirim kapal ke laut yang disengketakan tersebut, sehingga menyebabkan bentrokan dengan Beijing.

Baca Juga: Vietnam Ajukan Klaim Perpanjangan Landas Kontinen di LCS, China Meradang

Di sisi lain, landasan pacu militer di pulau Balabac di provinsi Palawan dekat Laut China Selatan juga hampir selesai. 

Balabac adalah salah satu dari empat situs baru yang dapat diakses militer AS berdasarkan perjanjian pertahanan yang diperluas tahun lalu.

“Kami sedang dalam tahap akhir pengerjaan landasan pacu militer Balabac, terutama karena Palawan akan memainkan peran besar dalam keamanan nasional,” kata Marcos.

Proyek infrastruktur tersebut merupakan salah satu prioritas di bawah pemerintahan Marcos dan merupakan bagian dari upaya untuk membuka wilayah selatan ibu kota bagi investasi baru, memudahkan transportasi, dan memperkuat sektor pariwisata.

Mengutip Newsweek, pembangunan bandara di Pulau Pag-asa kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan antara Manila dan Beijing.

China secara konsisten menentang pembangunan atau aktivitas militer apa pun yang dilakukan negara lain di Laut China Selatan. 

Pembangunan fasilitas baru oleh Filipina dapat menyebabkan peningkatan patroli China dan potensi konfrontasi yang lebih besar di laut tersebut.

Klaim China yang luas, yang dibatasi oleh apa yang disebut sembilan garis putus-putus, tumpang tindih dengan klaim negara-negara tetangganya dan telah menjadi sumber gesekan regional. 

Baca Juga: Ini Cara Filipina dan China untuk Menangani Pertikaian di Laut China Selatan

Pada tahun 2016, pengadilan internasional di Den Haag memutuskan untuk tidak mendukung klaim Tiongkok dan memihak Filipina. Namun Beijing mengabaikan keputusan tersebut dan terus membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan.

Pada bulan April, Penjaga Pantai China mencegat dan membayangi kapal-kapal Filipina dalam upaya menghalangi mereka beroperasi di zona maritim sekutu AS yang diakui secara internasional. 

Dan awal tahun ini, kapal Penjaga Pantai China merusak kapal pemasok Filipina dengan meriam air dan melukai pelaut Filipina. Manila berjanji akan melakukan tindakan balasan yang tidak ditentukan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×