kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Filipina bayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia


Kamis, 30 Agustus 2012 / 14:12 WIB
Filipina bayangi pertumbuhan ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Warga menggunakan payung saat hujan turun di Kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020). Cuaca besok di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Yahoo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Filipina termasuk sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia, namun masih di bawah China dan Indonesia.

Sekretaris Badan Perencanaan Ekonomi Filipina, Arsenio Balisacan mengatakan, pada Semester I tahun ini, perekonomian Filipina tumbuh 6,1%, mengalahkan negara tetangga seperti Malaysia (5,4%), Thailand (4,2%), Vietnam (4,4%), dan Singapura (2%).

Saat ini, Filipina mengekor di bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6,4%. Sementara itu China pada semester I tumbuh sebesar 7,8%.

Sebagian besar dari pertumbuhan ekonomi Filipina terjadi karena adanya ekspansi di sektor jasa, termasuk industri. Sektor ini tumbuh 7,6% pada April hingga Juni, dan menyumbang 4,3 poin persentase pertumbuhan PDB sebesar 5,9%.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Filipina didukung sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi, real estate, serta perdagangan dan jasa keuangan. Selain itu ada juga dari bidang konstruksi, listrik, gas dan air bersih, serta manufaktur.

Balisacan mencatat bahwa pemerintah mengharapkan ekonomi Filipina tumbuh selama dua kuartal berikutnya.

"Kami optimistis ketahanan ekonomi kami, seperti yang tercermin dari kinerja yang kuat selama dua kuartal tahun 2012. Ini tidak akan pupus pada kuartal berikutnya walaupun ada ketidakpastian," kata pejabat Kabinet tersebut.

Dia menambahkan, pemerintah Filipina saat ini menargetkan pertumbuhan ekonomi diantara 5% sampai 6%. "Pemulihan ekonomi global tetap menjadi tantangan yang kuat dalam jangka pendek, ditambah dengan perlambatan China yang mengekang pertumbuhan global," kata Balisacan.

Dia menyebutkan, dampak potensial dari intensifikasi masalah kawasan euro. "Risiko lainnya adalah downside dari fenomena El Nino, yang, menurut para ahli akan dimulai pada kuartal III( tahun berjalan sampai kuartal pertama tahun 2013," kata Balisacan.




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×