Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - MANILA. Lembaga persaingan usaha Filipina memulai tinjauan atas rencana penjualan bisnis Asia Tenggara milik Uber Technologies Inc. kepada pesaingnya, Grab. Lembaga ini mencurigai bahwa kesepakatan itu dapat merusak persaingan.
Mengutip Reuters, Rabu (4/4), Uber dan Grab telah mengumumkan kesepakatan seminggu yang lalu, menandai mundurnya Uber dari pasar Asia Tenggara dan langkah kedua Uber yang keluar dari pasar Asia. Uber sebelumnya menjual operasinya di China.
Tinjauan yang dilakukan oleh Filipina ini mengikuti langkah serupa oleh regulator Singapura yang memulai penyelidikannya pekan lalu. Malaysia juga mengatakan akan melihat apakah penjualan tersebut menghalangi persaingan.
"Ada alasan yang masuk akal bahwa akuisisi tersebut kemungkinan dapat secara substansial mengurangi, mencegah, atau membatasi persaingan," ujar Komisi Kompetisi Filipina atau Philippine Competition Commission (PCC) mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.
PCC juga mengatakan, berdasarkan penilaian awal, pengguna dan mitra driver mungkin terpengaruh oleh dampak konsekuen terhadap persaingan.
Menanggapi penyelidikan oleh PCC, Grab Philippines merespon dengan mengatakan akan bekerja sama secara penuh. Dalam pernyataan resminya, Grab Philippines akan menyiapkan dokumen yang diperlukan dan akan berbagi informasi yang diperlukan oleh PCC.
Grab juga mengatakan akan mendukung transisi driver Uber yang terakreditasi ke platformnya dan mematuhi panduan peraturan tentang penetapan harga.
Operasi Uber di Filipina akan dihentikan secara efektif pada tanggal 8 April.