kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech P2P lending, Dianrong, tutup 60 kantor dan pecat 2.000 karyawan


Jumat, 01 Maret 2019 / 19:58 WIB
Fintech P2P lending, Dianrong, tutup 60 kantor dan pecat 2.000 karyawan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Perusahaan peer to peer (P2P) lending asal China, Dianrong menutup 60 kantor dari 90 kantor offline-nya. Akibatnya, sekitar 2.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Sayangnya, Dianrong belum mau memberikan tanggapan atas kabar ini.

Menurut sumber yang dikutip Reuters, penutupan ini merupakan salah satu dampak dari penyusutan sistem yang berbasis di Shanghai, China yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Penyusutan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko perusahaan.

Dianrong didirikan Soul Htite. Perusahaan ini adalah bagian dari perusahaan pinjaman online asal Amerika Serikat, Lending Club Corp. Dianrong juga tercatat mendapat dukungan dana dari Pemerintah Singapura lewat GIC Pte Ltd dan Standard Chartered Private Equity.

Sektor P2P lending China memang menjanjikan imbal hasil yang tinggi bagi investor maupun pemberi pinjaman. Pada 2015, China memiliki sekitar 3.500 perusahaan P2P lending.

Tahun lalu, jumlah penyaluran pinjaman industri P2P lending China mencapai 1,49 triliun yuan atau setara US$ 217,96 miliar. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan gabungan industri P2P lending di luar China.

Beberapa perusahaan yang menjadi investor di industri ini antara lain unit konglomerat investasi swasta terbesar China CMIG Leasing, China Minsheng Investment Group (CMIG), Tiger Global Management, dan Japan' s Orix Corp.




TERBARU

[X]
×