Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas peringkat utang Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+. Lembaga tersebut menyoroti adanya penurunan standard tata kelola selama 20 tahun terakhir, termasuk Paman Sam yang terlilit masalah fiskal dan utang.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, penurunan peringkat utang tersebut akan berdampak pada kenaikan volatilitas pasar keuangan AS.
"Dampak keputusan Fitch akan tercermin pada nilai tukar AS, pasar saham, dan pasar obligasi," terang Andry kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8).
Andry bilang, penurunan peringkat utang AS akan menyebabkan depresiasi nilai dolar AS terhadpa mata uang lainnya. Depresiasi ini kemudian berdampak pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca Juga: Ini Alasan Lengkap Fitch Memangkas Peringkat Surat Utang AS dari AAA menjadi AA+
Kepercayaan investor terhadap pasar saham dan obligasi AS juga akan menurun. Para investor akan melihatnya sebagai investasi yang berisiko. Mereka pun cenderung mencari alternatif investasi yang lebih aman.
Sehingga, "Ini akan menyebabkan penurunan harga saham di pasar AS dan pasar saham global secara keseluruhan," tambah dia.
Terhadap pasar obligasi, penurunan peringkat utang juga akan menurunkan permintaan obligasi AS. Pada gilirannya, akan mengerek tingkat bunga yang harus dibayar pemerintah AS.
Baca Juga: Merespon Penurunan Rating Utang AS oleh Fitch, Harga Minyak Turun, Stok di AS Merosot
Belum lagi masih ada kemungkinan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan pada bulan September 2023.
"Kenaikan suku bunga dapat merugikan pasar keuangan global karena akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi di pasar saham dan obligasi," pungkas dia.