kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ford Motor perkirakan kerugian sebesar Rp 31 triliun di kuartal I 2020 akibat corona


Sabtu, 18 April 2020 / 00:03 WIB
Ford Motor perkirakan kerugian sebesar Rp 31 triliun di kuartal I 2020 akibat corona
ILUSTRASI. The corporate logo of Ford is seen at Brussels Motor Show, Belgium January 9, 2020. REUTERS/Francois Lenoir


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Ford Motor Co pada har Jumat (17/4) memperkirakan kerugian sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 31 triliun (Kurs Rp 15.500 per dolar AS) pada kuartal I 2020 karena terdampak virus corona.

Ford akan memanfaatkan pasar utang untuk menopang cadangan kasnya ketiak wabah virus corona menghentikan produksi dan menekan penjualan kendaraan Ford.

Mengutip Reuters, produsen mobil terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) tersebut telah menangguhkan pembagian dividen dan menarik lebih dari US$ 5 miliar untuk mencegah bisnisnya terdampak pandemi corona.

Baca Juga: Ford Motor taksir kerugian capai US$ 600 juta di kuartal I 2020 terdampak corona

Perusahaan yang berbasis di Dearborn, Michigan pada hari Jumat mengajukan penawaran hutang, tetapi tidak mengungkapkan jumlahnya. Itu memiliki sekitar US$ 30 miliar tunai di neraca, pada 9 April.

Penjualan kendaraan Ford ke dealer turun 21% di kuartal pertama, dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.

Pada bulan Maret 2020, perusahaan ini menutup pabrik di Amerika Utara dan Eropa karena wabah Covid-19.

Hanya perusahaan patungan Ford di China, tempat pandemi itu surut, yang saat ini memproduksi kendaraan dan dealer telah melanjutkan pekerjaan.

Baca Juga: Moody's akan pangkas rating sejumlah perusahaan otomotif dunia

Di Amerika Serikat, penjualan Ford turun 12,5% pada kuartal pertama. Pasar AS dengan truk pickup dan segmen SUV yang sangat menguntungkan, menghasilkan sebagian besar keuntungan Ford.

Sebelumnya, Ford Motor pada hari Senin (13/4) memperkirakan kerugian sebesar US$ 600 juta akibat virus corona pada kuartal pertama 2020.

Kerugian itu terjadi karena penjualan kendaraan turun 21%  pada kuartal I 2020 dibandingkan kuartal I 2019.

Baca Juga: Penjualan mobil Astra turun di kuartal I 2020, namun tetap kuasai pangsa pasar

Ford menyatakan usaha patungannya di China, dimana pandemi virus corona telah surut, sudah mulai beroperasi. Ford juga tengah  menyusun skenario untuk menghadapi kuartal kedua untuk operasional pabriknya.

"Namun, kami memiliki uang tunai yang cukup hari ini untuk mengantarkan kami melewati setidaknya akhir kuartal ketiga tanpa tambahan produksi kendaraan atau aksi pendanaan," kata Chief Financial Officer Tim Stone dalam sebuah pernyataan.

Pada 9 April, Ford mengatakan memiliki uang tunai sekitar US$ 30 miliar, termasuk US$ 15,4 miliar yang dipinjam bulan lalu dari dua jalur kredit yang ada.




TERBARU

[X]
×