Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hati-hati, banyak orang yang tertipu investasi di aset kripto. Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 46.000 orang melaporkan kerugian hingga US$ 1 miliar dalam penipuan cryptocurrency sejak awal 2021.
Hampir setengah dari orang yang melaporkan kerugian investasi mata uang digital menyatakan, penipuan itu dimulai dengan iklan, posting atau pesan di platform media sosial, demikian Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS dalam laporannya pada Jumat (3/6), seperti dikutip Reuters.
Investasi mata uang kripto mencapai puncaknya pada tahun lalu dengan bitcoin mencapai rekor harga tertinggi di level US$ 69.000 pada bulan November 2021.
Baca Juga: Harga Bitcoin Melorot Hari Ini, Sentimen Tetap Bearish
Laporan FTC menyebut, sekitar US$ 575 juta dari semua kerugian yang terkait dengan penipuan mata uang digital adalah tentang "peluang investasi palsu".
Hampir empat dari setiap sepuluh dolar yang hilang dalam penipuan uang kripto berasal dari media sosial. Jauh lebih banyak daripada metode pembayaran lainnya, dengan Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Telegram menjadi platform media sosial teratas dalam kasus tersebut.
Rata-rata kerugian yang dilaporkan untuk seorang individu mencapai US$ 2.600. Bitcoin, tether, dan ether adalah mata uang kripto teratas yang digunakan orang untuk membayar scammers, sebut FTC.
Baca Juga: Bergerak Fluktuatif dalam Rentang Sempit, Bagaimana Arah Pergerakan Aset Kripto?