kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fund manager global sarankan switching investasi dari kas ke saham


Sabtu, 30 November 2019 / 06:35 WIB
Fund manager global sarankan switching investasi dari kas ke saham
ILUSTRASI. Aktivitas para traders di New York Stock Exchange (NYSE), 18 November 2019. Fund manager global merekomendasikan pengalihan dana dari kas ke saham karena indeks saham naik mendekati rekor tertinggi.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Para pengelola dana atau fund manager global merekomendasikan pengalihan (switching) alokasi aset dari kas kembali ke saham karena indeks saham di seluruh dunia naik mendekati rekor tertinggi. Indeks saham menggapai rekor  meskipun belum ada kejelasan soal bagaimana dan kapan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China bakal berakhir.

Pasar saham telah meningkat hingga Oktober 2019, dan pada bulan November 209 setelah pasar mulai mempertimbangkan ekspektasi bahwa AS dan China akan mendapatkan kesepakatan perdagangan.

Baca Juga: Wall Street rontok, obral Black Friday tak ramai

Ini mendorong fund manager di AS, Eropa, Inggris, dan Jepang, yang dihubungi dalam jajak pendapat soal alokasi aset yang dilakukan Reuters pada 13-28 November, menyarankan peningkatan alokasi saham dibandingkan dana tunai.

Alokasi investasi di saham menyumbang rata-rata 47,5% pada November 2019 dari total portofolio global mereka, tertinggi sejak Maret 2019. Juga meningkat dari Oktober 2019 yang sebesar 46,2%.

Sementara alokasi dana tunai atau kas turun ke level terendah sejak April tahun lalu menjadi 4,6%.

Baca Juga: Pasar saham global tertekan rencana pembalasan China

Sampai awal 2020

Sedangkan Kepemilikan obligasi menyumbang porsi 41,8% pada November 2019 dibandingkan dengan 41,9% di bulan sebelumnya.

“Sementara masih banyak ketidakpastian mengenai prospek, kami telah mulai secara bertahap mengembalikan uang tunai untuk bekerja di saham ,” kata Alan Gayle, Presiden Via Nova Manajemen Investasi kepada Reuters.

Alokasi yang direkomendasikan terbaru ini kemungkinan akan bertahan hingga awal 2020. Kecuali jika ada kejutan besar, karena sebagian besar fund manager cenderung tidak banyak mengubah rekomendasi global mereka pada bulan Desember 2019.

Kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang lebih dalam memang masih tetap ada, namun kebijakan moneter yang longgar telah mengangkat sebagian besar indeks saham dunia naik dua digit tahun ini.

Baca Juga: IHSG dalam tren bearish, lebih baik trading atau investasi?

Saham-saham dunia itu diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan, menurut mayoritas fund manager yang disurvei Reuters.

Itu sejalan dengan jajak pendapat Reuters secara terpisah terhadap pialang saham dan ahli strategi yang diterbitkan awal pekan ini.

“Kebijakan moneter global telah longgar dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda membaik. Ini menciptakan lingkungan yang mendukung untuk ekuitas global hingga tahun 2020,” kata Trevor Greetham, kepala multi-aset di Royal London Asset Management.

Namun, kata dia, pasar saham mungkin rentan terhadap koreksi jangka pendek karena latar belakang geopolitik masih tidak pasti seperti Brexit, ketegangan di Hong Kong, perang dagang, pemilihan umum AS 2020.

Baca Juga: Review IHSG: Diterpa Banyak Sentimen Negatif

"Kami akan mencari peluang untuk membeli dengan harga rendah, jika kami melihat pasar terlalu pesimistis,” imbuh Greetham.

Tetapi ada juga fund manager yang skeptis dengan kinerja yang kuat di pasar saham dunia. Mayoritas dari mereka mengatakan selama enam bulan ke depan, mereka kira-kira akan mempertahankan posisi risiko saat ini lebih didorong oleh perkembangan perang perdagangan.

“Pergeseran kebijakan baru-baru ini oleh para bankir sentral, dikombinasikan dengan peningkatan data yang sederhana, telah mencegah 'krisis mini'. Sejak saat itu kami telah melihat kondisi kredit membaik (dan) peringatan resesi mereda,” kata Rory McPherson, Kepala Strategi Investasi di Psigma Investment Management.

Baca Juga: Aksi jual asing diprediksi berlanjut bila AS dan China terus ribut

Faktor tersebut mendukung pasar saham. Namun itu juga dapat berbalik dengan sangat cepat. "Risiko terbesar di sini kemungkinan berkisar pada perdagangan global dengan AS dan China menjadi sumber gangguan yang paling jelas," kata McPherson.

Mayoritas fund manager juga mengubah pandangan mereka bahwa kebijakan moneter dan perkembangan ekonomi di luar AS diharapkan untuk mendorong strategi alokasi aset selama enam bulan ke depan dibandingkan dengan jalur kebijakan Federal Reserve, yang diprediksi sebelumnya.

"Kebijakan The Fed dan bank sentral utama lainnya kemungkinan akan tetap dengan sedikit penyesuaian terhadap sikap kebijakan moneter mereka yang sudah akomodatif," ujar Benjamin Suess, direktur UBS Manajemen aset.

Baca Juga: IHSG tertekan akibat kekhawatiran asing atas ketidakpastian ekonomi global




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×