Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Tetapi ada juga fund manager yang skeptis dengan kinerja yang kuat di pasar saham dunia. Mayoritas dari mereka mengatakan selama enam bulan ke depan, mereka kira-kira akan mempertahankan posisi risiko saat ini lebih didorong oleh perkembangan perang perdagangan.
“Pergeseran kebijakan baru-baru ini oleh para bankir sentral, dikombinasikan dengan peningkatan data yang sederhana, telah mencegah 'krisis mini'. Sejak saat itu kami telah melihat kondisi kredit membaik (dan) peringatan resesi mereda,” kata Rory McPherson, Kepala Strategi Investasi di Psigma Investment Management.
Baca Juga: Aksi jual asing diprediksi berlanjut bila AS dan China terus ribut
Faktor tersebut mendukung pasar saham. Namun itu juga dapat berbalik dengan sangat cepat. "Risiko terbesar di sini kemungkinan berkisar pada perdagangan global dengan AS dan China menjadi sumber gangguan yang paling jelas," kata McPherson.
Mayoritas fund manager juga mengubah pandangan mereka bahwa kebijakan moneter dan perkembangan ekonomi di luar AS diharapkan untuk mendorong strategi alokasi aset selama enam bulan ke depan dibandingkan dengan jalur kebijakan Federal Reserve, yang diprediksi sebelumnya.
"Kebijakan The Fed dan bank sentral utama lainnya kemungkinan akan tetap dengan sedikit penyesuaian terhadap sikap kebijakan moneter mereka yang sudah akomodatif," ujar Benjamin Suess, direktur UBS Manajemen aset.
Baca Juga: IHSG tertekan akibat kekhawatiran asing atas ketidakpastian ekonomi global