kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Gadhafi membantah meninggalkan Libya


Selasa, 22 Februari 2011 / 09:30 WIB
Gadhafi membantah meninggalkan Libya
ILUSTRASI. Dukung Optimalisasi Penerimaan Pajak, LinkAja Hadirkan Kemudahan Pembayaran PBB DKI Jakarta


Reporter: Edy Can, AP | Editor: Edy Can

KAIRO. Pemimpin Libya, Moammar Gadhafi muncul di televisi untuk menenangkan aksi untuk rasa yang terjadi di negara tersebut. Dia menepis rumor yang menyatakan dirinya telah meninggalkan negara yang sedang bergejolak tersebut.

Presiden yang paling lama menjabat di jazirah Arab ini muncul di televisi sembari duduk di sebuah mobil yang terparkir di rumahnya. Dia memegang payung.

Kepada pewawancara dia mengatakan ingin pergi bicara dengan pendukungnya yang tengah berkumpul di Lapangan Hijau. Namun, hujan menghentikan niatnya tersebut. "Saya ingin menunjukkan saya berada di Tripoli bukan di Venezuela. Jangan percayai stasiun televisi yang menyesatkan itu," katanya.

Gadhafi bicara kurang dari satu menit. Ini di luar kebiasaannya yang suka berpidato bertele-tele.

Aksi Gadhafi ini muncul setelah kondisi Libya semakin buruk. Seorang saksi mengatakan, para pendukung Gadhafi menyerukan warganya untuk tidak meninggalkan rumah. Seruan ini terjadi di saat aparat keamanan sedang menyisir sebelah timur negara tersebut.

Aksi demonstrasi yang sudah berlangsung tujuh hari di Libya telah menewaskan banyak orang. Seorang sumber Associated Press mengatakan, banyak pemuda yang mencoba berkumpul di jalan-jalan mencari perlindung setelah mendengar suara tembakan. Beberapa saksi mengatakan banyak demonstran terkapar di jalan.

Menurut data Human Rights Watch, jumlah korban yang tewas mencapai 233 orang. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton telah meminta Gadhafi menghentikan pertumpahan darah tersebut.




TERBARU

[X]
×