kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   40,00   0,25%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Di Libya, 84 demonstran tewas ditembak militer


Minggu, 20 Februari 2011 / 10:38 WIB
Di Libya, 84 demonstran tewas ditembak militer
ILUSTRASI. akhmad.suryahadi-Offtake PGAS di Sidoarjo. Izin AMDAL keluar, Perusahaan Gas Negara (PGN) siap kebut proyek LNG Teluk Lamong


Reporter: Barratut Taqiyyah, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TRIPOLI. Gejolak krisis di Libya kian memanas. Kemarin (19/2), militer Libya menembak mati 84 demonstran. Angka ini dirilis oleh Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York. Kelompok pejuang hak asasi manusia itu juga mengecam kekerasan yang terjadi.

Saat ini, fokus utama demonstran melawan Kolonel Muammar Kadhafi adalah pusat kota kedua yakni Benghazi. Pada Jumat (18/2) lalu, sebuah rumah sakit di kota tersebut melaporkan jumlah demosntran yang tewas sudah mencapai 35 orang.

"Kami menelpon seluruh dokter di Benghazi untuk datang ke rumah sakit. Selain itu, kami juga minta semua orang untuk menyumbangkan darahnya. Saya tidak pernah menyaksikan hal seperti ini sebelumnya," jelas salah seorang dokter senior di rumah sakit itu.

HRW juga mengungkapkan, para demonstran di empat kota lainnya seperti al Bayda, Ajdabiya, Zawiya, dan Darnah, juga banyak yang tewas terkena tembakan militer pada Jumat lalu.

Berdasarkan ungkapan saksi mata, pihak militer melepaskan tembakan di Benghazi pada Jumat akhir pekan lalu ketika aksi para demonstran kian mendekati rumah yang ditinggali Kadhafi pada saat ia berkunjung ke kota itu, yang terletak sekitar 1.000 km dari ibukota Tripoli.

Terkait hal itu, sejumlah media lokal di negara itu mengancam akan melakukan aksi pembalasan jika aksi kekerasan terus berlanjur. Apalagi saat ini, pemerintah Libya terus beruaya membungkam media lewat sejumlah pelarangan. Bahkan, Facebook dan al-Jazeera Arabic diblokir.





TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×