Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Irak akhirnya hanya memangkas produksi minyak sekitar 700.000 barel per hari (bph). Jumlah ini lebih rendah dari yang disyaratkan dalam kesepakatan yang dibuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+.
Hal tersebut terjadi karena Irak gagal membujuk perusahaan minyak internasional yang mengoperasikan ladang minyak raksasa di negara tersebut untuk menyetujui pengurangan yang lebih dalam.
Sebelumnya, Irak telah setuju dengan beberapa perusahaan minyak besar yang mengoperasikan lima ladang minyak raksasa di bagian selatan untuk memotong 300.000 barel per hari, kata para pejabat minyak Irak kepada Reuters, Rabu (13/5). Tetapi, akhirnya total pengurangan produksi minyak hanya sedikit di bawah 700.000 barel per hari.
Baca Juga: Penurunan harga minyak diperkirakan hanya berlangsung sesaat
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Perminyakan Irak Ali Allawi mengatakan Irak tetap berkomitmen penuh terhadap perjanjian pengurangan minyak yang telah disetujui oleh OPEC+. Tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sisa target pemangkasan produksi minyak yang harus dipenuhi Irak.
Asal tahu saja, target pengurangan produksi minyak Irak di bawah pakta pengurangan pasokan OPEC+ adalah 1,06 juta barel per hari untuk Mei dan Juni. Bulan lalu, OPEC+ setuju untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari untuk Mei dan Juni.
Perjanjian dengan perusahaan-perusahaan minyak datang setelah apa yang para pejabat Irak gambarkan sebagai "posisi defensif" oleh perusahaan-perusahaan minyak internasional yang mengembangkan ladang minyak di selatan Irak.
Penolakan oleh perusahaan minyak untuk pemangkasan produksi lebih banyak minyak menunjukkan kesulitan yang dihadapi Irak untuk sepenuhnya mematuhi pakta pengurangan pasokan minyak mentah OPEC+.