Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
LONDON. Barclays Plc, bank terbesar urutan ketiga di Inggris harus membayar denda sebesar 7,7 juta poundsterling atau setara dengan US$ 12,4 juta. Denda datang seminggu setelah Chief Executive Officer Barclays Robert Diamond mengaku terdapat kesalahan dalam menjual produk investasi.
Tak hanya itu, Barclays juga wajib mengembalikan duit sebesar 59 juta poundsterling pada nasabah yang dirugikan.
Otoritas Jasa Keuangan Inggris (FSA) mengatakan Barclays gagal menjamin dua produk investasi dan dinilai tidak benar melatih karyawan dalam melakukan penjualan sejak bulan Juli 2006 sampai November 2008. Karyawan, tak bisa menjelaskan secara gamblang mengenai resiko yang kemungkinan terjadi pada dua produk itu.
Bank juga telah membayar sekitar 17 juta pondsterling kepada nasabah yang keliru mendapatkan saran investasi. Bahkan, seharusnya denda tersebut bisa mencapai 42 juta poundsterling.
Denda tersebut terkait dua produk investasi yang dijual Barclays yaitu Aviva Global Balanced Fund dan Global Cautious Income Fund. Keduanya dijual kepada 12.331 nasabah dengan nilai investasi mencapai 692 juta poundsterling.
"FSA mengharuskan perusahaan memiliki prosedur yang kuat dalam memastikan setiap saran yang diberikan kepada pelanggan," kata Margaret Cole, Direktur Pengelolaan Regulator Penegakan Hukum dan Kejahatan Keuangan, hari ini (18/1).
Barclays mengaku masih menyelesaikan permasalahan tersebut. "Kami berhenti menjual produk-produk investasi sejak dua tahun lalu dan sejak itu kami bekerja keras memastikan hal yang sama tidak terjadi lagi," kata Paul McNamara, Managing Direktur Asuransi dan Investasi Barclays.
Saat ini, perusahaan yang berbasis di London itu menyatakan ada lebih dari 12.000 nasabahnya yang berinvestasi pada produk investasi tersebut. "Kami sekarang bekerjasama dengan perusahaan akuntan sebagai bagian dari penelaahan dalam menghitung berapa banyak nasabah yang sudah terdampak," ujar Paul. Saat ini, Barclays sudah menerima keluhan tentang praktik penjualan dari 1.730 nasabah.