Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Indonesia telah sepakat untuk segera meningkatkan impor daging kerbau, gula dan onderdil India setelah Negeri Taj Mahal itu meningkatkan pembelian minyak sawit Indonesia di tengah percekcokan dengan Malaysia. Hal itu diungkap oleh dua orang sumber Reuters dari pemerintah India yang terlibat langsung mengenai masalah tersebut.
Data Reuters menunjukkan, Indonesia dan Malaysia menyumbang 85% dari produksi minyak sawit dunia. Sementara India adalah pembeli minyak nabati terbesar. India secara efektif menghentikan impor minyak sawit olahan dari Malaysia sejak awal Januari sebagai balasan atas tuduhan Malaysia bahwa kebijakan India baru-baru ini mendiskriminasi kaum Muslim.
Indonesia, penghasil dan pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia, diharapkan menjadi penerima manfaat terbesar dari perselisihan India dengan Malaysia. Minyak kelapa sawit mentah Indonesia telah dijual dengan harga premium dibanding produk asal Malaysia sejak India membatasi impor minyak sawit olahannya.
Baca Juga: Indonesia bisa manfaatkan ketegangan India-Malaysia
Seorang sumber mengatakan, menteri perdagangan India dan Indonesia telah bertemu di Davos pada hari Kamis pekan lalu dan sepakat untuk mempercepat perdagangan di antara mereka.
"Ini adalah tujuan yang kami sepakati sebelumnya, sekarang prosesnya dipercepat," kata sumber India itu. Keduanya menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara dengan media.
Baca Juga: Konflik India-Malaysia tak kunjung membaik, harga CPO terus tertekan
"Mulai sekarang, Indonesia telah berjanji bahwa mereka akan membeli lebih banyak daging, lebih banyak gula dan suku cadang. Impor minyak sawit dari Indonesia akan meningkat dan ada banyak daerah di mana kita akan mengekspor lebih banyak," jelas sumber tersebut.
Sayangnya, sumber Reuters itu menolak untuk memberikan angka.