kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara kasus suap, Trump bisa dimakzulkan


Senin, 10 Desember 2018 / 18:01 WIB
Gara-gara kasus suap, Trump bisa dimakzulkan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota parlemen Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) menilai Presiden Donald Trump bisa saja dimakzulkan jika terbukti menyuap sejumlah orang atas keterlibatannya dengan Rusia untuk mengintervensi pemilihan presiden AS 2016. Menurutnya, dugaan suap tersebut sebagai tindakan pelanggaran kampanye.

Pada Jumat (7/12) lalu, berkas-berkas kejaksaan yang berasal dari penyelidikan pemerintah federal menunjukkan adanya potensi keterlibatan Trump yang mendorong Rusia mengintervensi Pilpres tiga tahun lalu tersebut. Salah satunya, indikasi Trump menyuap dua orang wanita sebagai uang tutup mulut selama masa kampanye.

Dilansir dari Reuters, Minggu (9/12), mantan pengacara Trump Michael Cohen tengah menghadapi ancaman penjara karena menyuap seorang bintang film dewasa dan dan mantan model majalah Playboy yang diduga berselingkuh dengan Trump. Cohen juga juga didakwa melakukan pendomplengan pajak dan memberikan kesaksian palsu kepada anggota Kongres AS mengenai rencana berdirinya bangunan Trump Organization di Moskow, Rusia.

Anggota DPR dari partai Demokrat Jerrod Nadler mengatakan, jika penyuapan itu terbukti maka bisa menjadi bagian dari pelanggaran kampanye dan trump bisa dimakzulkan sebagai presiden AS.

“Itu merupakan pelanggaran yang tidak bisa dibantah. Namun apakah itu menjadi alasan kuat untuk membenarkan pemakzulan, tapi itu pernyataan yang berbeda,” kata Nadler.

Menurut undang-undang (UU) AS, pembayaran sejumlah uang yang diberikan ketika masa kampanye dan mempengaruhi pemilihan harus dilaporkan. Nilai pembayaran tersebut dibatasi US$ 2.700 per orang.

Sayangnya, Gedung Putih belum mau memberikan komentar terkait kasus tersebut. Sedangkan Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa Cohen telah melakukan kebohongan berulang kali dan pernyataan Cohen tidak memberikan dampak signifikan terhadap penyidikan kasus.

Berkas penyidikan terbaru di Kejaksaan mengungkapkan informasi terbaru tentang kontrak kerjasama antara orang-orang Trump dengan Rusia dalam kasus Cohen dan Paul Manafort, yang juga mantan ketua kampanye Trump yang divonis atas tuduhan penipuan transaksi pajak dan bank.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×