kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara pernyataan Mahathir, India setop impor CPO dari Malaysia


Senin, 13 Januari 2020 / 17:59 WIB
Gara-gara pernyataan Mahathir, India setop impor CPO dari Malaysia
ILUSTRASI. Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit dari sebuah perkebunan di Bahau, Negeri Sembilan, Malaysia, 30 Januari 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Importir minyak kelapa sawit (CPO) India menghentikan semua pembelian dari Malaysia, setelah pemerintah negeri Gangga secara pribadi memperingatkan mereka untuk menghindari produk dari negeri jiran itu.

Sumber Reuters di industri CPO dan Pemerintah India mengungkapkan, peringatan itu Pemerintah India keluarkan pekan lalu, bersamaan dengan langkah New Delhi membatasi impor CPO dan palmolein dari Malaysia.

Pemerintah India membatasi impor dari Malaysia setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengkritik tindakan India di Kashmir dan Undang-Undang tentang Kewarganegaraan India yang baru.

Baca Juga: Gara-gara pernyataan kontroversial PM Malaysia, outlook saham CPO menarik

Saat ini, importir India tidak melakukan pembelian minyak sawit mentah atau olahan dari pemasok utama Malaysia. Setidaknya lima sumber industri yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

"Secara resmi tidak ada larangan impor CPO dari Malaysia, tetapi tidak ada yang membeli karena instruksi pemerintah," kata seorang penyuling terkemuka di India yang menambahkan, pembeli sekarang mengimpor dari Indonesia meskipun membayar harga lebih mahal.

India adalah pembeli CPO terbesar di dunia. Tentu, langkah India memblokir impor dari Malaysia bisa menekan harga minyak sawit Malaysia serta mendorong persediaan CPO negara itu.

Baca Juga: Stok CPO Malaysia turun ke level terendah, harga bakal melambung?

Harga CPO Malaysia menjadi patokan global untuk harga minyak sawit. Dan, langkah importir India menyetop pembelian CPO dari Malayasia bisa menguntungkan Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia.

"Kami bisa mengimpor CPO dari Malaysia, tetapi pemerintah telah memperingatkan: Jangan datang kepada kami jika pengiriman Anda macet," kata seorang pedagang CPO yang berbasis di Mumbai kepada Reuters. "Tidak ada yang ingin melihat pengiriman mereka macet di pelabuhan".

Pemerintah India belum membuat pernyataan publik tentang peringatan pembelian CPO dari Malaysia. Kementerian Perdagangan India tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

CPO menyumbang hampir dua pertiga dari total impor minyak nabati India. India membeli lebih dari 9 juta ton CPO, terutama dari Indonesia dan Malaysia.

Baca Juga: Pipa gas Sabah-Sarawak meledak

Penyuling dan pedagang CPO India telah mengalihkan hampir semua pembelian minyak sawit ke Indonesia, meskipun harus membayar lebih mahal US$ 10 per ton dari harga CPO Malaysia. Empat pedagang mengungkapkan itu ke Reuters.

Harga CPO Malaysia untuk pengiriman Februari 2020 ada di level US$ 800 per ton berbasis free-on-board (FOB), lebih murah dibanding CPO Indonesia sebesar US$ 810 per ton.

"Seperti orang lain, kami membayar lebih mahal untuk pasokan Indonesia. Untuk keuntungan kecil, kami tidak bisa berjudi," kata seorang penyuling CPO yang berbasis di Kolkata kepada Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×