kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gara-gara virus corona, NASA: Polusi di China turun drastis


Senin, 02 Maret 2020 / 18:06 WIB
Gara-gara virus corona, NASA: Polusi di China turun drastis
ILUSTRASI. Penumpang yang memakai masker tiba di Stasiun Kereta Shanghai di Shanghai, China, ketika negara tersebut dilanda wabah virus corona baru, 27 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Citra satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan penurunan dramatis dalam polusi di China, yang "sebagian terkait" dengan perlambatan ekonomi akibat wabah virus corona baru.

Menurut ilmuwan NASA yang memeriksa data satelit mereka dan Badan Antariksa Eropa, pengurangan polusi nitrogen dioksida (NO2) pertama kali terlihat di dekat Kota Wuhan, pusat penyebaran Covid-19, tetapi akhirnya menyebar ke seluruh China

Peta yang membandingkan konsentrasi NO2 menunjukkan penurunan tajam antara periode 1-20 Januari, sebelum karantina menyapu Wuhan dan kota-kota lain di Provinsi Hubei, dan periode 10-25 Februari.

Baca Juga: Virus corona mereda, 18 provinsi di China turunkan tingkat tanggap darurat

"Ada bukti perubahan itu setidaknya sebagian terkait dengan perlambatan ekonomi setelah pecahnya wabah virus corona," kata Earth Observatory NASA dalam pernyataan, Senin (2/3), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah drastis untuk mengendalikan virus corona, membatasi pergerakan orang, menutup pabrik di seluruh negeri, dan mengkarantina Provinsi Hubei, kawasan industri utama Tiongkok.

Informasi saja, NO2 adalah hasil dari pembakaran bahan bakar fosil di kendaraan dan pembangkit listrik, serta bisa menyebabkan masalah pernapasan seperti asma.

Baca Juga: Kasus virus corona turun tajam, Wuhan tutup satu rumahsakit darurat

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk periode tertentu,"ujar Fei Liu, peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA, seperti dilansir Channelnewsasia.com.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×