Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Wabah virus corona baru menyebabkan permintaan perjalanan di seluruh wilayah Asia Pasifik merosot. Pemesanan tiket pesawat untuk dua bulan ke depan melorot hingga 10%.
Melansir Reuters, ForwardKeys, perusahaan analitik perjalanan, mengatakan, pemesanan tiket pesawat dari seluruh wilayah Asia Pasifik untuk penerbangan Maret dan April turun 10,5% dibanding periode sama 2019.
Penurunan tersebut bisa lebih dalam lagi, karena ForwardKeys tidak memperhitungkan perjalanan dari dan ke China juga Hong Kong. Maklum, China merupakan pasar perjalanan terbesar di dunia.
Baca Juga: Gara-gara virus corona, industri otomotif China anjlok
Maskapai bersiap untuk penjualan tiket yang lebih rendah lagi karena kekhawatiran atas penyebaran COVID-19 menurunkan minat perjalanan dan menyebabkan pembatalan berbagai konferensi serta acara.
Pagelaran Mobile World Congress, pertemuan tahunan industri telekomunikasi yang menyedot lebih dari 100.000 pengunjung, misalnya, batal. Penyelenggara mengumumkan pembatalan acara itu pada Rabu (12/2).
Data ForwardKeys menunjukkan, penurunan perjalanan dari Jepang dan Korea Selatan yang terburuk, dengan pemesanan ke tujuan di seluruh dunia anjlok 17% untuk dua bulan ke depan ketimbang periode sama 2019.
Baca Juga: Pemerintah masih memantau dampak penyebaran virus corona terhadap impor dari China
Lusinan maskapai termasuk American Airlines dan British Airways telah menangguhkan semua penerbangan ke China hingga April. Sebab, permintaan dari Tiongkok turun dan ada pembatasan perjalanan domestik.
Berdasarkan data ForwardKeys, pemesanan tiket pesawat keluar dari China ke bagian lain di dunia untuk Maret dan April tahun ini hampir menukik setengah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Pasar perjalanan terbesar di dunia, Tiongkok, berada dalam kesulitan besar. Pembatalan bertambah dari hari ke hari dan tren sekarang menyebar ke negara-negara sekitarnya," kata Olivier Ponti, Vice President Insights ForwardKeys, seperti dikutip Reuters.