Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Garda Revolusi elit Iran menggelar latihan militer di wilayah barat negara itu yang akan berlanjut hingga Selasa (13/8/2024).
Berita tersebut dilaporkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, pada Minggu (11/8/2024).
Reuters memberitakan, menurut seorang pejabat angkatan bersenjata kepada IRNA, latihan yang dimulai pada Jumat itu berlangsung di provinsi barat Kermanshah yang dekat dengan perbatasan dengan Irak untuk meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan.
Latihan itu berlangsung saat Iran bersumpah untuk membalas Israel setelah pembunuhan pimpinan Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli 2024 di Teheran.
Iran dan kelompok Islam Palestina Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli. Israel belum mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Baca Juga: AS Cabut Larangan Penjualan Senjata Militer ke Arab Saudi
Kondisi ini telah memicu kekhawatiran lebih lanjut bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan kepada Iran dan proksinya yang berbasis di Lebanon, Hizbullah.
"Siapa pun yang menyakiti kita dengan cara yang belum pernah dilakukan di masa lalu, kemungkinan akan dipukul dengan cara yang belum pernah dilakukan di masa lalu," katanya.
Gallant menambahkan bahwa Israel tidak ingin perang pecah di medan perang tambahan, tetapi mereka harus mempersiapkan diri.
Baca Juga: Ini Deretan Maskapai yang Menangguhkan Penerbangan Karena Ketegangan di Timur Tengah
Dikutip oleh media Iran, wakil komandan Garda Revolusi Ali Fadavi mengatakan pada hari Jumat bahwa perintah pemimpin tertinggi Iran mengenai hukuman keras terhadap Israel dan balas dendam untuk Haniyeh sudah jelas dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin.