Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Pasukan elit Iran, Garda Revolusi sedang menggelar latihan militer di bagian barat negara itu yang akan berlangsung hingga Selasa (13/8), menurut laporan kantor berita resmi Iran IRNA pada hari Minggu (11/8).
Latihan ini, yang dimulai pada hari Jumat (9/8), sedang berlangsung di provinsi Kermanshah di wilayah barat, dekat perbatasan dengan Irak, untuk "meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan," kata seorang pejabat angkatan bersenjata kepada IRNA.
Baca Juga: AS Cabut Larangan Penjualan Senjata Militer ke Arab Saudi
Latihan ini dilakukan ketika Iran berjanji akan membalas terhadap Israel setelah pembunuhan Kepala Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli di Teheran.
Iran dan kelompok Islamis Palestina, Hamas, menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli.
Israel tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, yang telah menambah kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dapat berkembang menjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca Juga: Israel Setuju Melanjutkan Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Minggu Depan
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperingatkan Iran dan sekutunya di Lebanon, Hezbollah: "Siapapun yang melukai kami dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan akan dihantam dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya."
Gallant menambahkan bahwa Israel tidak menginginkan perang pecah di front tambahan, tetapi mereka harus siap.
Deputi Komandan Garda Revolusi Iran, Ali Fadavi, pada hari Jumat mengatakan kepada media Iran bahwa perintah pemimpin tertinggi Iran mengenai hukuman keras terhadap Israel dan balas dendam untuk Haniyeh sudah jelas dan akan dilaksanakan dengan cara "terbaik".