Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAMSUI/TAOYUAN. Pada Senin (22/7/2024), Taiwan menggelar latihan anti-pendaratan di sebuah sungai strategis yang menandai awal permainan perang tahunan Han Kuang.
Permainan perang tahun ini digelar semirip mungkin dengan pertempuran yang sebenarnya tanpa naskah dan mensimulasikan bagaimana cara menangkis serangan China.
Mengutip Reuters, China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya, telah melakukan latihan rutin di sekitar pulau itu selama empat tahun untuk menekan Taipei agar menerima klaim kedaulatan Beijing, meskipun Taiwan menolak dengan keras.
Latihan Taiwan tahun ini telah meniadakan unsur-unsur yang sebagian besar hanya untuk pertunjukan, seperti pertunjukan kekuatan senjata. Sementara itu, akan ada latihan malam hari yang lebih intensif dan mempraktikkan cara beroperasi dengan jalur komando yang terputus.
Memulai hari pertama latihan di Tamsui di muara sungai utama yang mengarah ke Taipei, para prajurit berlatih memasang ranjau dan jaring untuk menghambat pendaratan pasukan musuh. Ini merupakan bagian dari serangkaian latihan yang dirancang untuk mencegah dikuasainya ibu kota oleh musuh.
“Kami mencoba yang terbaik untuk memperlambat mereka sebanyak mungkin,” kata kantor militer Chang Chih-pin kepada wartawan, mengacu pada skenario di mana musuh mencoba mendarat dengan mengirimkan perahu karet ke Sungai Tamsui.
Baca Juga: Donald Trump: Taiwan Harus Bayar kepada AS untuk Pertahanannya
“Semakin lambat mereka bergerak, semakin baik bagi kita,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari Senin di Taoyuan, di luar Taipei dan rumah bagi bandara internasional utama Taiwan, para tentara cadangan berkumpul untuk mendapatkan perintah mereka seperti yang mereka lakukan saat perang. Dan mobil-mobil sipil dipaksa untuk mengangkut pasokan.
Pada hari Kamis, bandara Taoyuan akan ditutup selama satu jam di pagi hari untuk latihan, meskipun topan diperkirakan akan melanda pulau tersebut pada hari itu. Ini berarti bahwa latihan militer tersebut dapat ditunda.
Kementerian pertahanan Taiwan juga mempublikasikan video jet tempur angkatan udara di pangkalan udara Hualien di pantai timur pulau itu, yang memiliki hanggar yang dipotong dari sisi gunung untuk melindungi pesawat dari serangan udara.
Baca Juga: China Lakukan Gelombang Uji Coba Rudal, Militer Taiwan Bersiaga
Latihan tembak-menembak hanya akan berlangsung di pulau-pulau terpencil Taiwan, termasuk Kinmen dan Matsu yang terletak di sebelah pantai China dan merupakan tempat bentrokan darat dan laut selama puncak Perang Dingin.
Latihan perang selama lima hari ini akan berlangsung bersamaan dengan latihan pertahanan sipil Wan'an, di mana jalan-jalan di kota-kota besar dievakuasi selama setengah jam selama simulasi serangan rudal China, dan alarm peringatan akan berbunyi di telepon genggam.
"Skenario latihan minggu ini termasuk menyiapkan jalur komando kontingensi setelah pusat-pusat yang ada dihancurkan dan membubarkan pasukan China yang mencoba mendarat di garis pantai barat Taiwan yang berhadapan dengan China," jelas seorang pejabat pertahanan yang terlibat dalam perencanaan tersebut.
China mengadakan latihan perang selama dua hari di sekitar pulau itu tidak lama setelah Presiden Lai Ching-te menjabat pada bulan Mei, dengan mengatakan bahwa latihan tersebut merupakan “hukuman” atas pidato pelantikannya, yang dikecam oleh Beijing karena penuh dengan konten separatis.