kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gawat, kasus virus mematikan corona di China bertambah 139 orang di akhir pekan


Senin, 20 Januari 2020 / 09:21 WIB
Gawat, kasus virus mematikan corona di China bertambah 139 orang di akhir pekan
ILUSTRASI. Petugas memantau suhu badan penumpang yang melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/ama.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Wabah virus corona di China semakin menyebar ke sejumlah kota. Melansir Reuters, otoritas China melaporkan pada hari Senin, saat ini sudah ditemukan 139 kasus baru pada akhir pekan, termasuk kematian yang ketiga.

Komisi kesehatan Daxing di ibu kota Beijing mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi dua kasus coronavirus. Sementara komisi kesehatan provinsi Guangdong selatan mengkonfirmasi satu kasus di Shenzhen.

Wabah virus ini datang ketika negara itu bersiap untuk liburan Tahun Baru Imlek pada akhir pekan ini. Pada musim tersebut, ratusan juta warga China akan bepergian ke dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga: Cegah virus misterius China, ini imbauan Menkes

Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 136 kasus baru coronavirus telah ditemukan di kota itu pada hari Sabtu dan Minggu.

Hingga Minggu malam, total 198 kasus telah dilaporkan di Wuhan, termasuk tiga kematian. Sekitar 170 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara 25 telah disembuhkan, katanya. Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang korban tewas terbaru.

Di luar China, dua kasus telah dilaporkan di Thailand dan satu di Jepang, semuanya melibatkan orang-orang dari Wuhan atau yang baru-baru ini mengunjungi kota tersebut.

Baca Juga: Tambahan kasus virus baru di China, ada kekhawatiran penyebaran pada libur Imlek

Beijing mengatakan pada hari Minggu, bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya penanggulangan wabah coronavirus, sementara otoritas kesehatan di seluruh dunia bekerja untuk mencegah penyebarannya.

Virus baru itu milik keluarga coronavirus yang sama yang menyebabkan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang secara global selama wabah 2002/03 yang juga dimulai di China.

Baca Juga: Antisipasi virus corona dari China, AS melakukan screening penumpang di tiga bandara

Beberapa ahli mengatakan virus baru mungkin tidak mematikan seperti SARS, tetapi masih sedikit yang diketahui tentang hal itu termasuk asal-usulnya dan seberapa mudahnya dapat ditularkan antar manusia.




TERBARU

[X]
×