Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, Presiden AS Donald Trump akan membuat pengumuman pembangunan infrastruktur besar-besaran, menggemakan janji yang belum terwujud selama masa jabatan pertama Trump untuk memperkuat jalan, jembatan, dan jaringan lain di Amerika yang sudah tua.
"Ini akan menjadi pengumuman besar-besaran dan akan membuktikan bahwa dunia tahu bahwa Amerika telah kembali," kata Leavitt dalam sebuah wawancara dengan Fox & Friends, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/1).
Pengumuman akan dilakukan pada pukul 4 sore (2100 GMT), kata Leavitt tanpa merinci.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Tertuju pada Kebijakan Perdagangan Trump
Sebagai kandidat presiden pada tahun 2016, Trump berjanji untuk meloloskan RUU infrastruktur senilai US$ 1 triliun melalui Kongres. Ia sering membicarakan topik tersebut sebagai presiden selama masa jabatan pertamanya dari tahun 2017 hingga 2021, tetapi tidak pernah mewujudkannya, dan Infrastructure Week menjadi bahan tertawaan.
Penerusnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menandatangani RUU infrastruktur senilai US$ 1 triliun menjadi undang-undang pada tahun 2021 dengan anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat untuk mendanai ribuan proyek untuk membangun kembali jalan dan jembatan serta mendanai inisiatif ketahanan iklim dan pita lebar baru.
Pada tanggal 15 November 2024, pemerintahan Biden telah mengumumkan pendanaan hampir US$ 600 miliar dan meluncurkan lebih dari 72.000 proyek dan penghargaan infrastruktur tertentu.
Pemerintahan Trump kedua dan Kongres yang baru akan memiliki kesempatan untuk memberikan cap mereka pada undang-undang infrastruktur yang disahkan Biden.
Baca Juga: Xi Jinping Berbicara dengan Putin, Bahas Hubungan dengan Trump, Ukraina dan Taiwan
Brookings Institution dalam sebuah blog pada bulan November mengungkap, pejabat lembaga akan dapat memberikan puluhan miliar dolar dalam bentuk hibah kompetitif yang tersisa.