Sumber: The Straits Times,BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sejumlah bank di Singapura dilaporkan menangani transaksi mencurigakan yang bernilai sekitar US$ 4,5 miliar (S$ 6,13 miliar). Transaksi itu terjadi antara periode 2000 dan 2017. Data rahasia yang bocor menunjukkan, DBS Bank, CIMB Bank, dan Deutsche Bank merupakan tiga bank yang memproses dana tersebut dalam jumlah terbesar.
Mengutip The Straits Times, data tersebut sesuai dengan temuan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) tentang bocoran file yang disebut laporan aktivitas mencurigakan dari Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) di Amerika Serikat.
Konsorsium mencatat, dalam hampir 20 tahun, Singapura menerima dana sekitar US$ 3 miliar dan mengirimkan US$ 1,5 miliar dalam 1.781 transaksi mencurigakan.
Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengatakan kepada The Straits Times pada hari Senin bahwa bank-bank Singapura disebut-sebut dalam laporan media tentang laporan transaksi mencurigakan yang diajukan ke FinCEN.
Baca Juga: Gara-gara FinCen Files, saham HSBC anjlok ke level terendah sejak 1995
Menurut seorang juru bicara MAS, meskipun laporan transaksi yang mencurigakan tersebut tidak menyiratkan bahwa transaksi tersebut ilegal, pihak berwenang menanggapi laporan tersebut dengan sangat serius. Dia menambahkan bahwa kerangka peraturan Singapura untuk memerangi pencucian uang memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Tindakan Keuangan.
"MAS sedang mempelajari informasi dalam laporan media ini dengan cermat, dan akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan hasil peninjauan kami," tambahnya seperti yang dikutip dari The Straits Times.
Konsorsium ICIJ pada Minggu merilis daftar bank di Singapura yang terlibat dalam transfer yang diduga ilegal, berdasarkan lebih dari 2.100 laporan senilai sekitar US$ 35 miliar, yang diajukan oleh sekitar 90 lembaga keuangan.