kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejolak politik Malaysia berlanjut, Sultan Johor bakal bubarkan Majelis Legislatif


Rabu, 03 Juni 2020 / 15:54 WIB
Gejolak politik Malaysia berlanjut, Sultan Johor bakal bubarkan Majelis Legislatif
ILUSTRASI. Uang ringgit Malaysia dalam foto ilustrasi pada 1 Juni 2017. REUTERS/Thomas White


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JOHOR BAHRU. Sultan Johor memperingatkan, ia akan membubarkan Majelis Legislatif Negara Bagian Johor jika gejolak politik berlanjut, setelah Perikatan Nasional (PN) menggulingkan Pakatan Harapan (PH) dan mengambil alih pemerintahan Malaysia.

Dalam sebuah posting di Facebook, Rabu (3/6), Sultan Ibrahim Iskandar menyatakan kekecewaannya dengan politisasi berkepanjangan di Johor, dengan "politisi yang haus kekuasaan" mengambil posisi untuk kepentingan diri mereka sendiri.

“Mereka jelas tidak menghargai kesulitan yang dihadapi rakyat sekarang, dan tampaknya bertekad memperburuk penderitaan rakyat," katanya seperti dikutip Channelnewsasia.com. 

“Saya tidak tahan melihat rakyat saya menderita. Saya tidak akan membiarkan negara saya berantakan,” tegasnya.

Baca Juga: PM Malaysia ucapkan perpisahan ke Mahathir: Doa terbaik untuknya

Sultan Johor mengatakan, dia telah mengambil sumpah untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan rakyatnya setiap saat. “Jika politisasi berlanjut, saya akan segera membubarkan majelis legislatif Negara Bagian Johor," ujarnya.

“Saya akan memberi orang kesempatan (untuk) memilih pemimpin politik baru untuk mewakili kepentingan mereka, dan saya berharap, kali ini, rakyat akan memilih pemimpin yang benar-benar ingin melayani rakyat dan negara, bukan hanya untuk partai politik masing-masing atau diri mereka sendiri,” kata Sultan Johor.

Jatuhnya pemerintahan PH di Johor pada akhir Februari lalu dipicu oleh runtuhnya pemerintahan PH di Malaysia.

Setelah bertemu dengan anggota Majelis Legislatif Negara Bagian Johor pada Februari lalu, Sultan Ibrahim mengumumkan koalisi baru yang terdiri dari anggota parlemen dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dan Barisan Nasional (BN), yang memiliki mayoritas kursi untuk membentuk pemerintahan baru di Johor.

Baca Juga: Politik Malaysia makin bergolak, Mahathir: Kami akan pecat Muhyiddin!



TERBARU

[X]
×