kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gelombang Panas di China, Kebakaran Hutan Landa Chonqging dan Sichuan


Selasa, 23 Agustus 2022 / 18:39 WIB
Gelombang Panas di China, Kebakaran Hutan Landa Chonqging dan Sichuan
ILUSTRASI. Bendera China. Foto: wikipedia.org


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SHAGHAI. Wilayah Chonqging dan Sichuan di China barat daya berjuang melawan kebakaran hutan dan lahan pada Selasa (23/8) di tengah gelombang panas.

Pihak berwenang juga menaikkan "peringatan merah" kebakaran pada Selasa (23/8) malam, China News Service melaporkan, seperti dikutip Reuters.

Selain itu, pihak berwenang memperingatkan situasinya "sangat berbahaya" di kawasan hutan Chongqing tengah dan selatan dan Sichuan timur. 

Chongqing dan Sichuan, dengan curah hujan tahun ini turun 80% dari tahun-tahun normal, harus menghadapi 19 kebakaran hutan sejak 14 Agustus, menurut laporan Caixin, seperti Reuters rilis.

Baca Juga: China Dilanda Cuaca Ekstrem pada Musim Panas Ini

Tidak ada kematian atau korban luka sejauh ini, tetapi Pemerintah Chongqing terpaksa memindahkan 1.500 orang karena risiko kebakaran.

Provinsi Jiangxi, Hunan, dan Guizhou juga dalam siaga tinggi kebakaran hutan dan padang rumput, Kementerian Manajemen Darurat China memperingatkan pada Selasa (23/8) malam.

Kementerian Manajemen Darurat China mengatakan, telah mengirim lebih dari 2.800 petugas pemadam kebakaran tingkat negara bagian ke Chongqing dan Sichuan untuk membantu mengatasi situasi tersebut.

Baca Juga: Kekeringan Di Eropa & China Bawa Berkah, Harta Karun Bersejarah Bermunculan

Sementara itu, kekurangan pasokan listrik yang parah terus berlanjut di seluruh wilayah, dengan ibu kota Sichuan, Chengdu, mematikan lampu di stasiun kereta bawah tanah untuk menghemat listrik.

Temperatur yang tinggi mendorong penggunaan AC menjadi sekitar sepertiga dari total beban listrik provinsi, dan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun setengahnya akibat rendahnya permukaan air.

Sichuan biasanya memasok listrik dalam jumlah besar dari PLTA ke pantai timur. Tapi, penurunan output berarti pembangkit listrik tenaga batubara di tempat lain harus mengambil alih.

CCTV melaporkan, pembangkit batubara di Provinsi Anhui sekarang beroperasi pada kapasitas maksimum, dan telah menghasilkan listrik 12% lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi permintaan dari wilayah timur.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×