Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING/HONG KONG. China berencana meningkatkan konsumsi domestik dengan menawarkan subsidi bunga pinjaman bagi rumah tangga dan pelaku usaha, langkah yang ditujukan untuk menekan biaya pinjaman dan mendorong pengeluaran, ujar Wakil Menteri Keuangan Liao Min, Rabu (13/8/2025).
Para ekonom telah lama mendorong China untuk menggeser fokus ekonomi dari investasi dan ekspor yang berbasis utang menuju pertumbuhan yang lebih didorong oleh konsumsi. Tekanan dari tarif AS yang meningkat juga memperkuat seruan perubahan strategi ekonomi jangka panjang.
“Kebijakan ini akan menjadikan konsumsi domestik sebagai penggerak utama perekonomian nasional,” kata Liao dalam konferensi pers.
Pada Selasa (12/8), China mengumumkan subsidi bunga untuk bisnis di delapan sektor jasa konsumen, sekaligus bagi konsumen perorangan.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Konsumsi Domestik untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Bagi yang memenuhi syarat, subsidi bunga dapat mencapai satu poin persentase per tahun untuk setiap pinjaman.
Menurut Wang Bo, pejabat Kementerian Perdagangan China, konsumsi jasa memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas permintaan domestik sekaligus menstabilkan lapangan kerja.
Bank-bank besar milik negara, termasuk Industrial and Commercial Bank of China, China Construction Bank, dan Bank of China, menyatakan akan secara aktif menerapkan kebijakan subsidi bunga tersebut.
Berbeda dengan kebijakan sebelumnya yang mewajibkan bank menawarkan pinjaman lebih murah, pemerintah kini menanggung biaya subsidi. Hal ini menunjukkan regulator berupaya melindungi margin keuntungan bank, kata analis Huatai Securities dalam laporan risetnya.
Baca Juga: Libur Panjang Dorong Konsumsi Musiman, Tapi Masyarakat Masih Tahan Belanja
Analis memperkirakan kebijakan ini dapat meningkatkan minat rumah tangga untuk meminjam, sekaligus menjaga suku bunga kredit konsumen di atas 3% pada level saat ini.