kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

China Umumkan Rencana Aksi Menggenjot Konsumsi di Tengah Tekanan Konsumen


Senin, 17 Maret 2025 / 08:12 WIB
China Umumkan Rencana Aksi Menggenjot Konsumsi di Tengah Tekanan Konsumen
ILUSTRASI. Dewan Negara China mengumumkan pada Minggu (16/3) apa yang disebut sebagai "rencana aksi khusus" untuk meningkatkan konsumsi domestikREUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Dewan Negara China mengumumkan pada Minggu (16/3) apa yang disebut sebagai "rencana aksi khusus" untuk meningkatkan konsumsi domestik.

Langkah-langkah yang disertakan dalam rencana ini mencakup peningkatan pendapatan penduduk dan pembentukan skema subsidi perawatan anak.

Rencana ini muncul di tengah lemahnya permintaan konsumen di China akibat berbagai faktor dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gangguan akibat COVID-19 dan kemerosotan sektor properti yang berkepanjangan.

Baca Juga: Bursa Asia Naik Senin (17/3) Pagi, Setelah China Umumkan Rencana Mendorong Konsumsi

Kondisi ini telah menurunkan kecenderungan rumah tangga untuk berbelanja dan memperburuk tren deflasi.

Rencana tersebut disampaikan kepada seluruh wilayah dan departemen untuk "secara agresif meningkatkan konsumsi, memperluas permintaan domestik di semua lini, serta meningkatkan daya beli dengan menaikkan pendapatan dan mengurangi beban," menurut laporan dari Dewan Negara.

Pengumuman ini datang seminggu setelah laporan kerja Perdana Menteri China, Li Qiang, di Kongres Rakyat Nasional, yang menyoroti upaya untuk mendorong pengeluaran rumah tangga guna meredam dampak lemahnya permintaan eksternal.

Tekanan terhadap pejabat China semakin meningkat agar mengambil langkah-langkah stimulus yang berfokus pada konsumen guna mengatasi tekanan deflasi dan mengurangi ketergantungan ekonomi terbesar kedua di dunia terhadap ekspor dan investasi untuk pertumbuhan.

Baca Juga: Xi Jinping Tolak Undangan Uni Eropa untuk Hadir di Acara Ini

Rencana yang dirilis pada Minggu itu menyerukan peningkatan pendapatan perkotaan dan pedesaan serta menekankan bahwa pendapatan petani harus ditingkatkan melalui reformasi perumahan.

Rencana aksi ini mencakup berbagai kebijakan, tetapi masih terbatas dalam hal janji sumber daya konkret untuk mendukung pemerintah daerah dalam merancang langkah-langkah pelaksanaannya.

Rencana ini juga mencakup upaya untuk menstabilkan pasar saham, meskipun belum ada rincian mengenai waktu dan cara implementasinya.

Selain itu, pemerintah akan "mempelajari dan menetapkan sistem subsidi perawatan anak", serta menerapkan pekerjaan fleksibel dan membuka layanan rawat jalan pediatrik di rumah sakit umum pada malam hari.

Baca Juga: China Menjual Banyak Mobil di Rusia, Moskow Tidak Merasa Happy

Layanan penitipan anak yang dikelola oleh komunitas dan perusahaan juga akan didorong.

Hak pekerja dan hari libur harus dijamin, dengan dorongan untuk cuti tahunan berbayar dan libur pendek.

Standar subsidi keuangan untuk pensiun dasar penduduk perkotaan dan pedesaan juga akan ditingkatkan.

Terdapat pula usulan untuk meningkatkan sektor pariwisata, termasuk memperluas daftar negara yang warganya tidak memerlukan visa untuk masuk ke China.

Selanjutnya: Penabung adalah Pecundang, Ini 3 Aturan Ayah Kaya tentang Uang dari Robert Kiyosaki

Menarik Dibaca: Penabung adalah Pecundang, Ini 3 Aturan Ayah Kaya tentang Uang dari Robert Kiyosaki


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×