Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TIRANA/DURRES. Setidaknya 21 orang tewas di Albania ketika gempa bumi paling dahsyat dalam beberapa dasawarsa mengguncang ibu kota Tirana dan wilayat barat serta utara negara itu pada Selasa (26/11). Gempa hebat itu menghancurkan bangunan-bangunan dan mengubur penduduk di bawah puing-puing.
Ratusan warga, banyak di antara mereka yang menggendong bayi, meninggalkan gedung apartemen di Tirana dan pelabuhan Durres di bagian barat setelah gempa berkekuatan 6,4 magnitudo melanda sebelum pukul 4 pagi (0300 GMT).
Menteri Pertahanan Olta Xhacka mengatakan, negara Balkan itu juga tersentak oleh 250 gempa susulan setelah gempa besar, dua di antaranya berkekuatan 5 magnitudo. Kondisi ini semakin membuat warga panik.
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat berpotensi terjadi di Jawa Barat dan 16 provinsi lain
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa pusat gempa berada di Durres, pelabuhan utama Albania dan tempat wisata. "Sekitar 600 penduduk terluka dan menerima perawatan," jelasnya.
Di kota utara Thumane, Marjana Gjoka, 48 tahun, sedang tidur di apartemennya di lantai empat ketika gempa menghancurkan bagian atas bangunan.
"Atapnya roboh di kepala kami dan aku tidak tahu bagaimana kami bisa lolos. Tuhan membantu kami,” kata Gjoka, yang saat itu bersama tiga orang lainnya di apartemen ketika gempa terjadi.
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat bisa mengguyur Jakarta dan 16 provinsi lain
Data yang dirilis Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, gempa itu berpusat 30 km (19 mil) barat Tirana, dan juga dirasakan di seluruh Balkan dan di wilayah selatan Italia Puglia, melintasi Laut Adriatik dari Albania.
Beberapa jam kemudian gempa berkekuatan 5,4 mengguncang Bosnia, dengan pusat gempa 75 km (45 mil) selatan ibukota Sarajevo. Tidak ada laporan cedera dalam kejadian ini.
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan deras berpotensi mengguyur separuh wilayah Indonesia
Di Durres, 13 mayat berhasil dikeluarkan dari bangunan yang runtuh dan 45 orang diselamatkan dari reruntuhan di sana dan di Thumane.
Setelah mencoba selama 14 jam, seorang wanita berusia 30 tahun berhasil dievakuasi hidup-hidup dari puing-puing bangunan enam lantai, dua jam setelah polisi memindahkan mayat putrinya yang berusia delapan tahun.
Gempa berkekuatan 5,6 melanda Albania pada 21 September, merusak sekitar 500 rumah. Kementerian Pertahanan mengatakan saat itu adalah gempa paling kuat di Albania selama 30 tahun terakhir.
Baca Juga: Gempa bumi magnitudo 5,5 mengguncang Laut Banda
Gambar-gambar kerusakan dari gempa Selasa menunjukkan, dampak gempa tersebut lebih kuat dari pada tahun 1979 yang meruntuhkan sebuah distrik di kota utara. Tak satu pun dari dua gempa sebelumnya yang menyebabkan kematian.
Menurut data IMF, Albania adalah negara termiskin di Eropa, dengan pendapatan per kapita seperempat dari rata-rata Uni Eropa.