kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Generasi Baby Boomers Australia Pensiun dengan Tabungan yang Kurang


Minggu, 15 September 2024 / 12:33 WIB
Generasi Baby Boomers Australia Pensiun dengan Tabungan yang Kurang
ILUSTRASI. Hanya 30% warga Australia mampu menikmati gaya hidup yang nyaman saat pensiun,


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Sekitar dua pertiga dari generasi baby boomers Australia yang meninggalkan dunia kerja alias pensiun tidak memiliki cukup tabungan pensiun untuk pensiun dengan nyaman, menurut penelitian dari asosiasi dana pensiun negara tersebut.

Hanya 30% warga Australia mampu menikmati gaya hidup yang nyaman saat pensiun, menurut Asosiasi Dana Pensiun Australia seperti dikutip Bloomberg.

Saldo rekening pensiun rata-rata untuk pria berusia 60 tahun-64 tahun mencapai A$ 205.385 (US$ 137.690) per Juni 2022 dan A$153.685 untuk wanita pada usia yang sama, jauh dari standar pensiun nyaman yang diterima industri sebesar A$ 690.000 untuk pasangan dan A$ 595.000 untuk lajang.

Karena dana pensiun negara mendekati A$ 4 triliun, diperkirakan 2,5 juta warga Australia akan pensiun dalam dekade berikutnya. Dana pensiun diwajibkan bagi semua pekerja di Australia pada tahun 1992, dengan kontribusi yang setara dengan 3% dari upah.

Jumlah yang disumbangkan oleh pemberi kerja telah tumbuh menjadi 11,5% dan akan naik menjadi 12% tahun depan.

Baca Juga: Mulai Tahun Depan, China Menaikkan Usia Pensiun Pekerja

Namun, seiring dengan matangnya sistem pensiun dan meningkatnya saldo, porsi orang yang pensiun dengan cukup uang untuk membiayai gaya hidup yang nyaman akan meningkat menjadi 50% atau lebih pada tahun 2050, kata Kepala Eksekutif ASFA Mary Delahunty dalam sebuah wawancara.

“Orang-orang yang pensiun sekarang belum mendapatkan manfaat penuh untuk kehidupan kerja mereka,” kata Delahunty. “Jadi mereka masih memerlukan bantuan pemerintah yang cukup, atau bantuan dari kita semua, agar dapat pensiun dengan bermartabat.”

Kecemasan seputar tabungan pensiun tetap ada meskipun Australia secara teratur menempati peringkat di antara sistem pensiun terbaik di dunia.

Sekitar 40% warga Australia mengatakan, mereka tidak akan pernah punya cukup uang untuk pensiun meskipun negara itu membanggakan salah satu sistem pensiun yang paling diidam-idamkan di dunia, menurut survei Natixis Investment Managers yang dirilis minggu lalu.

"Banyak orang khawatir tentang kenyamanan dan kemampuan pensiunan saat ini karena biaya hidup meningkat," kata Delahunty.

Sistem pensiun Australia melakukan bagiannya untuk meringankan tekanan pada kas negara. Sebuah laporan pemerintah tahun 2023 menemukan bahwa meskipun populasi menua, pengeluaran untuk pensiun diproyeksikan turun dari 2,3% menjadi 2% dari produk domestik bruto dalam 40 tahun, karena dana pensiun semakin banyak mendanai pensiun.

Baca Juga: Pemerintah Brasil Sita Rekening Perusahaan Musk Sebesar US$3,3 Juta

Namun, kesenjangan gaji gender telah memicu disparitas dalam dana pensiun setiap kelompok usia, kata Delahunty. Saldo rata-rata untuk pria adalah A$182.667, dibandingkan dengan A$146.146 untuk wanita, menurut ASFA.

Kekurangan penasihat keuangan juga menjadi tantangan. Pemerintah telah mengumumkan serangkaian usulan reformasi untuk sektor tersebut.

Selanjutnya: Apa Itu Masa Sanggah CPNS 2024? Pengertian, Ketentuan, dan Tata Caranya

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Garam Himalaya untuk Kecantikan, Bikin Kulit Halus dan Kencang!




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×