Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Test Test
Benetton Group tak hanya berkutat di usaha pakaian. Kelompok usaha ini mulai merambah ke bisnis parfum. Agar semakin mengibarkan nama Benetton di pasar fashion, Giuliana pun menggandeng produsen boneka Barbie, Mattel. Selanjutnya, Benetton masuk ke bisnis balap mobil Formula Satu (F1). Tim yang mengantarkan Michael Schumacher menjadi juara dunia itu merupakan media promosi paling ampuh untuk mengibarkan nama Benetton ke penjuru dunia.
Selain tersohor sebagai produsen pakaian, nama Benetton Group juga populer di sektor usaha lainnya, meski masih tidak jauh-jauh amat dari tekstil dan kecantikan. Giuliana Benetton bilang, industri ini akan selalu abadi, tidak ada matinya.
Lewat merek Benetton Casa Sisley, Benetton sukses membesut produk tekstil rumah tangga, seperti handuk, sprei, dan penutup mebel. Sejak 2005 hingga 2009, Benetton juga telah menandatangani kesepakatan pelbagai lisensi dengan Turki Zorlu Holding sebagai distributor.
Nama Turki Zorlu sudah bergaung sebagai salah satu konglomerasi utama di Turki dengan aneka kegiatan perdagangan internasional, tekstil rumahtangga, komputer dan elektronik, jasa keuangan, dan energi. Reputasi inilah yang membuat Benetton melirik Turki Zorlu.
Benetton juga merupakan sedikit dari perusahaan asal Eropa yang sukses bekerja sama dengan mitra dari bermacam negara Asia dan Timur Tengah. Kelompok usaha ini pun sukses memasarkan produknya di penjuru dunia. Padahal, awalnya, perusahaan keluarga ini hanya menargetkan negara yang memiliki empat musim sebagai pasar.
Tengok saja, produk Sisley sukses mejeng di pelbagai toko utama Benetton di Paris, London, Madrid, Milan, dan Palermo. Setiap koleksi dibedakan per musim, yang mencakup empat kategori, yakni untuk dapur, kamar, kamar mandi, dan ruang keluarga.
Benetton juga mengeluarkan merek parfum sendiri untuk kaum Hawa dan Adam dengan bermacam seri, misalnya, Sport, Hot, Cold, dan yang teranyar Inferno Paradiso. Mereka bahkan telah meneken lisensi dengan Selective Beauty yang berbasis di Paris mulai 2005 sampai 2011. Dari kerja sama ini, Benetton akan menerima pembayaran total sebanyak € 28 juta.
Nilai kontrak itu terbagi dua, yakni 50% untuk royalti dan sisanya buat pembayaran biaya iklan serta promosi. Selective Beauty bahkan berencana memperpanjang kontrak sampai empat tahun berikutnya. Pasar yang menjadi target utamanya: Prancis, Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Jerman, dan Inggris.
Kemudian, Benetton juga berkongsi dengan Mattel Inc, produsen boneka Barbie. Melalui kampanye Barbie Loves Benetton, keluarlah aneka seri baju Barbie versi Benetton. Alhasil, Barbie pun tampil cantik dengan aneka fesyen buatan Benetton, yang menjadi "teman" jutaan anak perempuan di pelbagai belahan dunia.
Tak puas di bisnis fesyen, Benetton pun masuk ke bisnis balap. Dengan mengibarkan bendera Benetton Formula Ltd, mereka sukses membesut tim balap Formula Satu (F1) dari tahun 1986 sampai 2001.
Prestasi tertinggi tim Benetton adalah saat mengantarkan pembalap Michael Schumacher menjadi juara dunia F1 pada 1994 dan 1995, serta juara dunia konstruktor di 1995. Tim Benetton merupakan media promosi paling ampuh yang mengibarkan nama Benetton ke seantero bumi.
Sejumlah nama beken juga sempat menghiasi tim ini. Sebut saja David Richard yang sekarang memiliki tim balap sendiri, Prodrive. Pada 1997, ia masuk ke Benetton menjadi bos tim menggantikan Flavio Briatore. Saat itu, Richard sukses mendapat kerja sama baru dengan pabrikan Honda. Sayang, kiprahnya di Benetton hanya sampai 1998 saja. Ia keluar karena berkonflik dengan pemilik tim, Rocco Benetton.
Pada 2000, Benetton menjual tim jet daratnya itu ke Renault dengan harga US$ 120 juta. Namun, di 2001, Renault masih memakai nama Benetton. Barulah, pada 2002, nama Benetton tidak lagi muncul di arena balap, digantikan dengan Renault F1.
(Selesai)