CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.406   44,13   0,53%
  • KOMPAS100 1.166   6,80   0,59%
  • LQ45 850   6,66   0,79%
  • ISSI 294   1,71   0,59%
  • IDX30 442   2,21   0,50%
  • IDXHIDIV20 514   3,42   0,67%
  • IDX80 131   0,89   0,68%
  • IDXV30 135   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 142   1,11   0,79%

Global Sell Off Bikin Cemas, Investor Memburu Aset Safe Haven


Rabu, 19 November 2025 / 14:02 WIB
Global Sell Off Bikin Cemas, Investor Memburu Aset Safe Haven
ILUSTRASI. Investor beralih ke aset safe haven seperti emas dan obligasi Treasury, termasuk mata uang safe haven setelah global sell off atau aksi jual saham global selama berhari-hari.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Yen Jepang kembali menguat dan dolar Amerika Serikat (AS) berfluktuasi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (19/11/2025). Ini yang mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas dan US Treasury setelah global sell off atau aksi jual saham global selama berhari-hari.

Yen menguat 0,1% setelah mencapai level terendah sembilan bulan terhadap dolar pada Selasa dan terakhir mencapai 155,37 yen terhadap dolar AS.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, berfluktuasi karena US Treasury menarik minat beli, bahkan di tengah meningkatnya ketidakpastian atas langkah Federal Reserve selanjutnya. Indeks dolar melemah 0,1% ke level 99,523.

Baca Juga: Indeks Nikkei Jepang Terjun Lebih dari 3%, Ada Apa?

Dolar AS menguat seiring permintaan US Treasury meskipun peluang penurunan suku bunga The Fed menurun, yang kemungkinan mengindikasikan pembelian aset safe haven, menurut analis dari DBS di Singapura dalam sebuah laporan riset.

"Investor mungkin mencari perlindungan dari saham teknologi AS, yang tetap lemah karena kekhawatiran yang terus berlanjut tentang overvaluasi AI yang berlebihan," tulis analis DBS seperti dilansir Reuters, Rabu (19/11/2025).

Pasar ekuitas global terpukul keras pekan ini, dengan indeks S&P 500 mengalami penurunan beruntun empat hari di tengah kekhawatiran tentang valuasi saham AI dan kontrak berjangka ekuitas AS. Raksasa chip Nvidia akan merilis hasil kuartal ketiganya pada hari Rabu nanti.

Di tengah melemahnya aset berisiko, dolar Australia melemah 0,4% menjadi US$ 0,6483, sementara kiwi melemah 0,5% menjadi US$ 0,56305.

Euro berada di level $1,1586, menguat 0,1% setelah mencapai level terendah dalam satu minggu di perdagangan AS.

Poundsterling menguat 0,1% menjadi $1,3151.

Pasar Makin Cemas

Menambah rasa cemas pasar, data klaim pengangguran awal AS yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan jumlah warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran melonjak antara pertengahan September dan pertengahan Oktober.

"Ini adalah rilis data pertama oleh Departemen Tenaga Kerja sejak pemerintah AS menutup operasi federalnya pada hari pertama Oktober, dan hasilnya tidak bagus," kata Tony Sycamore, analis pasar di IG di Sydney.

Baca Juga: China Murka: Lagi-Lagi, Beijing Tuntut Jepang Cabut Pernyataan soal Taiwan

"Ujian yang lebih penting" akan datang dengan penundaan rilis data penggajian nonpertanian untuk bulan September pada hari Kamis, tambahnya. Para pedagang meningkatkan taruhan mereka pada pelonggaran moneter dari Federal Reserve pada pertemuan berikutnya, meskipun masih ada ketidakpastian mengingat perpecahan di dalam bank sentral mengenai apakah akan menunda penurunan suku bunga.

Pasar sekarang menganggap peristiwa ini seperti lemparan koin. Kontrak berjangka dana Fed memperkirakan probabilitas tersirat 49% dari penurunan suku bunga The ed sebesar 25 basis poin pada pertemuan 10 Desember, dibandingkan dengan peluang 42,4% sehari sebelumnya, menurut alat FedWatch CME Group.

Presiden AS Donald Trump kembali menyerang Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada hari Selasa, dengan mengatakan, "Saya ingin sekali mengeluarkan orang yang saat ini menjabat... tetapi orang-orang menghalangi saya."

Masa jabatan Powell sebagai ketua Fed akan berakhir pada bulan Mei. Trump akan bertemu dengan daftar pendek terakhir calon ketua The Fed berikutnya setelah Thanksgiving dan ia dapat mengumumkan pilihannya sebelum Natal, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Selasa.

Baca Juga: Boikot Wisata China Hantam Jepang: 80% Tur Batal, Kerugian Capai Rp220 Triliun

Selanjutnya: Jepang Siap Hidupkan Lagi PLTN Terbesar Dunia untuk Perkuat Energi Nasional

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 16-30 November 2025, Campina Shine Muscat Beli 3 Rp 10.000


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×