Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bank investasi Goldman Sachs New York menaikkan target harga emas dunia. Langkah ini dilakukan sambil membunyikan alarm tentang risiko terhadap dollar AS.
Mengutip Yahoo Finance, dalam sebuah catatan yang dikirim kepada klien Selasa (28/7/2020), Goldman menegaskan kembali posisi emas sebagai "mata uang pilihan terakhir" di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Terkait hal itu, Goldman menaikkan target harga untuk emas menjadi US$ 2.300 per troy ounce setelah lonjakan ke level rekor pada awal pekan ini.
Baca Juga: Krisis dan stimulus bikin harga emas makin melambung
Goldman mengaitkan reli harga logam mulia ini dengan potensi pergeseran dalam kebijakan The Fed sehubungan dengan bias inflasi terhadap latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik, meningkatnya ketidakpastian politik dan sosial domestik AS, serta gelombang kedua infeksi Covid-19.
"Dikombinasikan dengan rekor tingkat akumulasi utang oleh pemerintah AS, kekhawatiran nyata terlihat pada pergerakan dollar AS karena mata uang cadangan sudah mulai muncul," demikian catatan itu menjelaskan seperti yang diberitakan Yahoo Finance.
Baca Juga: Harga emas mulai melandai ke US$ 1.935 per ons troi
Goldman juga menjelaskan, lingkungan makro saat ini dapat mempengaruhi status dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia.
"Emas adalah mata uang pilihan terakhir, terutama dalam lingkungan seperti saat ini di mana pemerintah mendebit mata uang mereka dan menekan suku bunga riil ke posisi terendah sepanjang masa," kata bank. "Dengan lebih banyak penurunan yang diharapkan pada suku bunga riil AS, kami sekali lagi mengulangi rekomendasi emas panjang kami mulai Maret."
Baca Juga: Sore hari, harga emas spot turun 0,75% ke US$ 1.927 per ons troi
Dilihat secara year to date, harga emas telah naik lebih dari 27% dan saat ini diperdagangkan mendekati US$ 1.940 per ounce.