Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Goldman Sachs Group akan mulai memangkas ribuan karyawannya di seluruh perusahaan mulai Rabu (11/1/2023) karena bersiap menghadapi lingkungan ekonomi yang sulit. Hal tersebut diungkapkan oleh dua sumber Reuters yang mengetahui langkah tersebut.
Melansir Reuters yang mengutip salah satu sumber, lebih dari 3.000 karyawan akan diberhentikan. Akan tetapi, jumlah pasti karyawan yang di-PHK belum ditentukan. Seorang sumber lain mengatakan, skala PHK itu akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Sumber tidak dapat disebutkan karena informasinya belum diungkapkan kepada publik. Sementara, Goldman Sachs menolak berkomentar.
Bloomberg News melaporkan pada hari Minggu bahwa Goldman akan memangkas sekitar 3.200 posisi.
Informasi saja, Goldman memiliki 49.100 armada pada akhir kuartal ketiga, setelah menambah jumlah staf yang signifikan selama pandemi virus corona.
Baca Juga: Pekerja Perlu Mencatat, Perusahaan Tidak Boleh PHK Karyawan karena 10 Alasan Ini
Sumber Reuters juga membisikkan, PHK kemungkinan akan mempengaruhi sebagian besar divisi utama bank, tetapi harus berpusat pada cabang perbankan investasi Goldman Sachs.
Bank-bank Wall Street telah mengalami penurunan besar dalam aktivitas aksi korporasi perusahaan sebagai akibat dari pasar keuangan global yang bergejolak.
Selain itu, ratusan pekerjaan juga kemungkinan akan dikurangi dari bisnis konsumen Goldman Sachs, Marcus, setelah mengurangi rencana untuk unit yang merugi.
Kepala eksekutif bank David Solomon mengirim memo suara akhir tahun kepada staf yang memperingatkan pengurangan jumlah karyawan pada paruh pertama Januari, kata dua sumber terpisah. Goldman Sachs juga menolak mengomentari memo itu.
Pemutusan hubungan kerja terjadi menjelang pembayaran bonus tahunan bank yang biasanya dikirimkan akhir Januari dan diperkirakan turun sekitar 40%.
Baca Juga: Gelombang PHK Perusahaan Teknologi Global Diprediksi Makin Besar Tahun Ini
Bank memulai kembali proses peninjauan kinerja tahunan dan pengurangan staf pada bulan September setelah berhenti selama dua tahun selama pandemi.
Raksasa Wall Street biasanya memangkas sekitar 1% hingga 5% karyawan setiap tahun. PHK kali ini akan lebih besar dari PHK sebelumnya.
Bank-bank global, termasuk Morgan Stanley dan Citigroup Inc, telah mengurangi tenaga kerja mereka dalam beberapa bulan terakhir karena sejumlah faktor. Sebut saja banyak kesepakatan di Wall Street yang gagal akibat suku bunga yang tinggi, ketegangan antara Amerika Serikat dan China, perang antara Rusia dan Ukraina, serta melonjaknya inflasi.